PERTANYAAN :
- Berdasarkan penentuan masalah kita bisa menggunakan metode untuk menentukan prioritasnya, jelaskan perbedaan menggunakan metode PAHO dengan metode USG
- Untuk menentukan penyebab masalah silahkan anda tentukan apa saja penyebab masalah dari tingginya kasus demam berdarah dengue di kota Bandar Lampung (berdasarkan 5 unsur yaitu : Manusia, metode, sarana, dana dan lingkungan)
Jawablah pertanyaan tersebut diatas langsung di kolom komentar.
35 komentar:
Nama : Eko Larasaty
Npm. : 15410092
Jawab.
Jika Metode USG menentukan prioritas masalah berfokus kepada Urgency, Serioness, Growth . Masing masing anggota team memberikan nilai berdasarkan urutan urgensy, seriousness dan growth. Makin besar nilai yang diberikan maka makin besar urgensy, makin serius masalah tersebut serta makin tinggi pertumbuhannya
a) Urgeni
Adalah tingkat kegawatan sebuah masalah, artinya apabila masalah tidak diselesaikan dengan cepat mka masalah akan menjadi serius untuk masalah lainnya.
b) Seriousness
Adalah tingkat keseriusan sebuah masalah, apabila masalah tidak diselesaikan dengan cepat akan berakibat serius pada masalah lainnya.
c) Growth
Adalah besar atau luasnya masalah berdasarkan pertumbuhan atau perkembangan,
Sedangkan Pan American Health Organization dan dikenal dengan metode PAHO.
Pada metode PAHO ini juga menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan usg, yaitu :
Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru).
Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut :
· Banyak menimbulkan kematian atau tidak
· Penyebarannya Cepat apa tidak
· Sebarannya luas apa tidak
Makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb.
Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah
Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi.
Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
Perbedaan paling menonjol dari kedua cara menentukan prioritas ini adalah jika PAHO Setelah masing-masing anggota memberikan penilaian maka diambil rata-rata, bila ada anggota tim yang menilai ekstrim maka nilai ekstrim tersebut dibuang, tidak masuk dalam rata-rata, selanjutnya nilai rata-rata tersebut dibulatkan. sedangkan USG, langsung memasukan penilaian masing masing anggota team ke kolom U S dan G untuk selanjutnya dikalikan agar mendapat total nilai penilaian
2. Penyebab DBD masih tinggi :
Man :1 kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan 3M plus. 2. Kurangnya peran lintas sektor untuk menjaga kebersihan lingkungan/memberikan regulasi ttg kebersihan lingkunhgn.
3. Peran kader kesling kurang.
Metode : penyuluhan kurang. Program pencegahan dbd belum optimal.
Dana : transport kader kurang
Lingkungan : musim penghujan daerah padat penduduk, rata rata sibuk bekerja,
Sarana : media penyuluhan kurang. Pembagian bubuk abate terbatas.
Nama : Eko Larasaty
Npm. : 15410092
Jawab.
Jika Metode USG menentukan prioritas masalah berfokus kepada Urgency, Serioness, Growth . Masing masing anggota team memberikan nilai berdasarkan urutan urgensy, seriousness dan growth. Makin besar nilai yang diberikan maka makin besar urgensy, makin serius masalah tersebut serta makin tinggi pertumbuhannya
a) Urgeni
Adalah tingkat kegawatan sebuah masalah, artinya apabila masalah tidak diselesaikan dengan cepat mka masalah akan menjadi serius untuk masalah lainnya.
b) Seriousness
Adalah tingkat keseriusan sebuah masalah, apabila masalah tidak diselesaikan dengan cepat akan berakibat serius pada masalah lainnya.
c) Growth
Adalah besar atau luasnya masalah berdasarkan pertumbuhan atau perkembangan,
Sedangkan Pan American Health Organization dan dikenal dengan metode PAHO.
Pada metode PAHO ini juga menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan usg, yaitu :
Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru).
Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut :
· Banyak menimbulkan kematian atau tidak
· Penyebarannya Cepat apa tidak
· Sebarannya luas apa tidak
Makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb.
Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah
Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi.
Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
Perbedaan paling menonjol dari kedua cara menentukan prioritas ini adalah jika PAHO Setelah masing-masing anggota memberikan penilaian maka diambil rata-rata, bila ada anggota tim yang menilai ekstrim maka nilai ekstrim tersebut dibuang, tidak masuk dalam rata-rata, selanjutnya nilai rata-rata tersebut dibulatkan. sedangkan USG, langsung memasukan penilaian masing masing anggota team ke kolom U S dan G untuk selanjutnya dikalikan agar mendapat total nilai penilaian
2. Penyebab DBD masih tinggi :
Man :1 kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan 3M plus. 2. Kurangnya peran lintas sektor untuk menjaga kebersihan lingkungan/memberikan regulasi ttg kebersihan lingkunhgn.3. Peran kader kesling kurang.
Metode : penyuluhan kurang. Program pencegahan dbd belum optimal.
Dana : transport kader kurang
Lingkungan : musim penghujan daerah padat penduduk, rata rata sibuk bekerja,
Sarana : media penyuluhan kurang. Pembagian bubuk abate terbatas.
Lusia Adriani Eliska
16410046P
Jawaban no 1 :
Pada penggunaan Matriks USG, untuk menentukan suatu masalah yang prioritas, terdapat tiga faktor yang perlu dipertimbangkan. Ketiga faktor tersebut adalah urgency,seriuosness, dan growth.
1. Urgency berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Semakin mendesak suatu masalah untukdiselesaikan maka semakin tinggi tingkat urgensi masalah tersebut. Contoh : kasus perdarahan lebih urgen untuk ditangani terlebih dahulu jika dibandingkan dengan patah tulang.
2. Seriousness berkaitan dengan dampak dari adanya masalah tersebut terhadap organisasi. Dampak ini terutama yang menimbulkan kerugian bagi organisasi seperti dampaknya terhadap produktivitas, keselamatan jiwa manusia,sumber daya atau sumber dana. Semakin tinggi dampak masalah tersebut terhadap organisasi maka semakin tinggi tingkat serius masalah tersebut. Contoh kekurangan kalori protein pada balita jauh lebih serius jika dibandingkan dengan kasus kekurangan zat yodium pada wanita dewasa.
3. Growth berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin cepat berkembang masalah tersebut maka semakin tinggi tingkat pertumbuhannya. Suatu masalah yang cepat berkembang tentunya makin prioritas untuk diatasi permasalahan tersebut. Contoh kasus demam berdarah pertumbuhannya jauh lebih cepat dibandingkan dengan masalah kekurangan gizi.
Metode PAHO menitik beratkan masalah kesehatan berdasarkan prevalensi penyakit yang menunjukkan besarnya masalah, kenaikan/meningkatnya prevalensi (rate of increase), keinginan masyarakat mengatasi masalah (degree of unmeet need), keuntungan sosial(social benefit) yang diperoleh jika masalah tersebut teratasi, teknologi yang tersedia(technical feasibility), dan sumber daya yang tersedia(resource availibility). Penentuan bobot masing-masing komponen ditentukan oleh tim ahli(5-8 orang).
Metode PAHO menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan matriks, yaitu :
1. Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan Prevalence Rate Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
2. Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut :
Banyak menimbulkan kematian atau tidak
Penyebarannya Cepat apa tidak
Sebarannya luas apa tidak
3. Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah
4. Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
Penilaian dengan metode PAHO dilakukan oleh Tim (beberapa orang) dan dibutuhkan ahli untuk menyatukan persepsi dari semua tim penilai, karena kalau tidak maka akan banyak terjadi bias dalam penilaian. Sedangkan penggunaan metode USG dalam penentuan prioriotas masalah dilaksanakan apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri. Metode USG tidak dilakukan oleh pimpinan sendiri, namun dengan melibatkan karyawan atau staf yang dianggap mampu dan paham akan masalah yang dihadapi oleh organisasi
Jawaban no 2
Penyebab masalah kasus DBD di Bandar Lampung
Manusia : kebiasaan membuang sampah saat hujan deras di selokan (sembarangan) sehingga terjadi penumpukan sampah di satu titik.
Metode : Penyuluhan kurang, kader jumantik kurang maksimal
Lingkungan : Drainase kurang baik, pemukiman yang padat
Sarana : media penyuluhan kurang
Dana : transport kader kurang, obat malation yang mahal
Restina Saptarisa
NPM 15410013
1. Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar
1. Urgensy , yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak.
3. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
Metode PAHO menitik beratkan masalah kesehatan berdasarkan prevalensi penyakit yang menunjukkan besarnya masalah, kenaikan/meningkatnya prevalensi, keinginan masyarakat mengatasi masalah, keuntungan sosial (social benefit) yang diperoleh jika masalah tersebut teratasi, teknologi yang tersedia dan sumber daya yang tersedia.Pada metode PAHO ini juga menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan matriks, yaitu : M x S x V x C
1. Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
2. Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut : banyak menimbulkan kematian atau tidak, penyebarannya cepat apa tidak, sebarannya luas apa tidak, makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
3. Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah.
4. Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi.
Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya. Penilaian dengan metode PAHO dilakukan oleh Tim (beberapa orang) dan dibutuhkan ahli untuk menyatukan persepsi dari semua tim penilai, karena kalau tidak maka akan banyak terjadi bias dalam penilaian sedangkan metode USG dalam penentuan prioriotas masalah dilaksanakan apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri.
2. Penyebab kasus DBD masih tinggi :
a. Manusia : rendahnya pengetahuan masyarakat tentang DBD, mulai dari cara perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti,habitat nyamuk, cara penularan, perjalanan penyakit DBD, gejala penyakit DBD, hingga penanganan penyakit DBD
b. Metode : Kurang maksimalnya fungsi jumanti
c. Sarana : Media penyuluhan kurang
d. Lingkungan : Masyarakat belum rutin/maksimal melakukan PSN
e. Dana : kurangnya transport bagi kader
Nama : Nurhayati
NPM : 15410086
Jawab :
1. Metode USG adalah salah satu
alat untuk menyusun prioritas
Isu yang harus diselesaikan
dengan cara menentukan skala
nilai 1-10, isu yang memiliki
total skor tertinggi merupakan
Isu prioritas. Sedangkan pada
metode PAHO
Masing-masing anggota memberi
penilaian dan diambil rata-
ratanya, bila ada penilaian
ekstrm maka nilai tersebut
dibuang / tidak masuk dalam
rata-rata, selanjutnya nilainya
dibulatkan.
2. Penyebab tingginya kasus DBD di
Bandar Lampung berdasarkan 5
unsur yaitu :
1. Manusia : Rendahnya
pengetahuan, kebiasaan
membuang sampah sembarangan,
kurangnya kesadaran
masyarakat untuk melakukan
3M plus.
2. Metode : Penyuluhan yang
masih kurang maksimal,
fungsi jumantik yg blm
berjalan dengan baik.
3. Sarana : Pembagian Bubuk
abate yang terbatas, Media
Penyuluhan yang kurang.
4. Lingkungan : pemukiman yang
padat, drainase yg tidak
berfungsi dengan baik.
5. Dana : transport kader
jumantik yang kecil,
tingginya biaya untuk
fogging.
Nama:Marlinda
Npm:15410082
1. Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar
1. Urgensy , yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak.
3. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga s
sulit untuk dicegah.
Metode PAHO menitik beratkan masalah kesehatan berdasarkan prevalensi penyakit yang menunjukkan besarnya masalah, kenaikan/meningkatnya prevalensi, keinginan masyarakat mengatasi masalah, keuntungan sosial (social benefit) yang diperoleh jika masalah tersebut teratasi, teknologi yang tersedia dan sumber daya yang tersedia.Pada metode PAHO ini juga menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan matriks, yaitu : M x S x V x C
1. Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
2. Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut : banyak menimbulkan kematian atau tidak, penyebarannya cepat apa tidak, sebarannya luas apa tidak, makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
3. Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah.
4. Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi.
Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya. Penilaian dengan metode PAHO dilakukan oleh Tim (beberapa orang) dan dibutuhkan ahli untuk menyatukan persepsi dari semua tim penilai, karena kalau tidak maka akan banyak terjadi bias dalam penilaian sedangkan metode USG dalam penentuan prioriotas masalah dilaksanakan apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri.
2. Penyebab tingginya kasus DBD di
Bandar Lampung berdasarkan 5
unsur yaitu :
1. Manusia : Rendahnya
pengetahuan, kebiasaan
membuang sampah sembarangan,
kurangnya kesadaran
masyarakat untuk melakukan
3M plus.
2. Metode : Penyuluhan yang
masih kurang maksimal,
fungsi jumantik yg blm
berjalan dengan baik.
3. Sarana : Pembagian Bubuk
abate yang terbatas, Media
Penyuluhan yang kurang.
4. Lingkungan : pemukiman yang
padat, drainase yg tidak
berfungsi dengan baik.
5. Dana : transport kader
jumantik yang kecil,
tingginya biaya untuk
fogging.
Rusdiyanti
15410014
1. Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar
1. Urgensy , yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak.
3. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
Metode PAHO menitik beratkan masalah kesehatan berdasarkan prevalensi penyakit yang menunjukkan besarnya masalah, kenaikan/meningkatnya prevalensi, keinginan masyarakat mengatasi masalah, keuntungan sosial (social benefit) yang diperoleh jika masalah tersebut teratasi, teknologi yang tersedia dan sumber daya yang tersedia.Pada metode PAHO ini juga menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan matriks, yaitu : M x S x V x C
1. Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
2. Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut : banyak menimbulkan kematian atau tidak, penyebarannya cepat apa tidak, sebarannya luas apa tidak, makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
3. Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah.
4. Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi.
Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya. Penilaian dengan metode PAHO dilakukan oleh Tim (beberapa orang) dan dibutuhkan ahli untuk menyatukan persepsi dari semua tim penilai, karena kalau tidak maka akan banyak terjadi bias dalam penilaian sedangkan metode USG dalam penentuan prioriotas masalah dilaksanakan apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri.
2. Penyebab kasus DBD masih tinggi :
a. Manusia : rendahnya pengetahuan masyarakat tentang DBD, mulai dari cara perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti,habitat nyamuk, cara penularan, perjalanan penyakit DBD, gejala penyakit DBD, hingga penanganan penyakit DBD
b. Metode : Kurang maksimalnya fungsi jumanti
c. Sarana : Media penyuluhan kurang
d. Lingkungan : Masyarakat belum rutin/maksimal melakukan PSN
e. Dana : kurangnya transport bagi kader
Nama : Dwi Laraspeny
Npm. : 15410091
Jawab.
Jika Metode USG menentukan prioritas masalah berfokus kepada Urgency, Serioness, Growth . Masing masing anggota team memberikan nilai berdasarkan urutan urgensy, seriousness dan growth. Makin besar nilai yang diberikan maka makin besar urgensy, makin serius masalah tersebut serta makin tinggi pertumbuhannya
a) Urgeni
Adalah tingkat kegawatan sebuah masalah, artinya apabila masalah tidak diselesaikan dengan cepat mka masalah akan menjadi serius untuk masalah lainnya.
b) Seriousness
Adalah tingkat keseriusan sebuah masalah, apabila masalah tidak diselesaikan dengan cepat akan berakibat serius pada masalah lainnya.
c) Growth
Adalah besar atau luasnya masalah berdasarkan pertumbuhan atau perkembangan,
Sedangkan Pan American Health Organization dan dikenal dengan metode PAHO.
Pada metode PAHO ini juga menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan usg, yaitu :
Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru).
Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut :
· Banyak menimbulkan kematian atau tidak
· Penyebarannya Cepat apa tidak
· Sebarannya luas apa tidak
Makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb.
Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah
Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi.
Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
Perbedaan paling menonjol dari kedua cara menentukan prioritas ini adalah jika PAHO Setelah masing-masing anggota memberikan penilaian maka diambil rata-rata, bila ada anggota tim yang menilai ekstrim maka nilai ekstrim tersebut dibuang, tidak masuk dalam rata-rata, selanjutnya nilai rata-rata tersebut dibulatkan. sedangkan USG, langsung memasukan penilaian masing masing anggota team ke kolom U S dan G untuk selanjutnya dikalikan agar mendapat total nilai penilaian
2. Penyebab DBD masih tinggi :
Man :1 kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan 3M plus. 2. Kurangnya peran lintas sektor untuk menjaga kebersihan lingkungan/memberikan regulasi ttg kebersihan lingkunhgn.3. Peran kader kesling kurang.
Metode : penyuluhan kurang. Program pencegahan dbd belum optimal.
Dana : transport kader kurang
Lingkungan : musim penghujan daerah padat penduduk, rata rata sibuk bekerja,
Sarana : media penyuluhan kurang. Pembagian bubuk abate terbatas.
Nama Lilis Suryani
Npm.15410044
Jawab.
Jika Metode USG menentukan prioritas masalah berfokus kepada Urgency, Serioness, Growth . Masing masing anggota team memberikan nilai berdasarkan urutan urgensy, seriousness dan growth. Makin besar nilai yang diberikan maka makin besar urgensy, makin serius masalah tersebut serta makin tinggi pertumbuhannya
a) Urgeni
Adalah tingkat kegawatan sebuah masalah, artinya apabila masalah tidak diselesaikan dengan cepat mka masalah akan menjadi serius untuk masalah lainnya.
b) Seriousness
Adalah tingkat keseriusan sebuah masalah, apabila masalah tidak diselesaikan dengan cepat akan berakibat serius pada masalah lainnya.
c) Growth
Adalah besar atau luasnya masalah berdasarkan pertumbuhan atau perkembangan,
Sedangkan Pan American Health Organization dan dikenal dengan metode PAHO.
Pada metode PAHO ini juga menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan usg, yaitu :
Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru).
Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut :
· Banyak menimbulkan kematian atau tidak
· Penyebarannya Cepat apa tidak
· Sebarannya luas apa tidak
Makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb.
Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah
Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi.
Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
Perbedaan paling menonjol dari kedua cara menentukan prioritas ini adalah jika PAHO Setelah masing-masing anggota memberikan penilaian maka diambil rata-rata, bila ada anggota tim yang menilai ekstrim maka nilai ekstrim tersebut dibuang, tidak masuk dalam rata-rata, selanjutnya nilai rata-rata tersebut dibulatkan. sedangkan USG, langsung memasukan penilaian masing masing anggota team ke kolom U S dan G untuk selanjutnya dikalikan agar mendapat total nilai penilaian
2. Penyebab DBD masih tinggi :
Man :1 kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan 3M plus. 2. Kurangnya peran lintas sektor untuk menjaga kebersihan lingkungan/memberikan regulasi ttg kebersihan lingkunhgn.
3. Peran kader kesling kurang.
Metode : penyuluhan kurang. Program pencegahan dbd belum optimal.
Dana : transport kader kurang
Lingkungan : musim penghujan daerah padat penduduk, rata rata sibuk bekerja,
Sarana : media penyuluhan kurang. Pembagian bubuk abate terbatas.
Nama ; Yuli eka susanti
Npm ; 15410010
Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar
1. Urgensy , yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak.
3. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
Metode PAHO menitik beratkan masalah kesehatan berdasarkan prevalensi penyakit yang menunjukkan besarnya masalah, kenaikan/meningkatnya prevalensi, keinginan masyarakat mengatasi masalah, keuntungan sosial (social benefit) yang diperoleh jika masalah tersebut teratasi, teknologi yang tersedia dan sumber daya yang tersedia.Pada metode PAHO ini juga menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan matriks, yaitu : M x S x V x C
1. Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
2. Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut : banyak menimbulkan kematian atau tidak, penyebarannya cepat apa tidak, sebarannya luas apa tidak, makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
3. Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah.
4. Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi.
Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya. Penilaian dengan metode PAHO dilakukan oleh Tim (beberapa orang) dan dibutuhkan ahli untuk menyatukan persepsi dari semua tim penilai, karena kalau tidak maka akan banyak terjadi bias dalam penilaian sedangkan metode USG dalam penentuan prioriotas masalah dilaksanakan apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri.
2. Penyebab kasus DBD masih tinggi :
a. Manusia : rendahnya pengetahuan masyarakat tentang DBD, mulai dari cara perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti,habitat nyamuk, cara penularan, perjalanan penyakit DBD, gejala penyakit DBD, hingga penanganan penyakit DBD
b. Metode : Kurang maksimalnya fungsi jumanti
c. Sarana : Media penyuluhan kurang
d. Lingkungan : Masyarakat belum rutin/maksimal melakukan PSN
e. Dana : kurangnya transport bagi kader
1. Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar
1. Urgensy , yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak.
3. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
Metode PAHO menitik beratkan masalah kesehatan berdasarkan prevalensi penyakit yang menunjukkan besarnya masalah, kenaikan/meningkatnya prevalensi, keinginan masyarakat mengatasi masalah, keuntungan sosial (social benefit) yang diperoleh jika masalah tersebut teratasi, teknologi yang tersedia dan sumber daya yang tersedia.Pada metode PAHO ini juga menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan matriks, yaitu : M x S x V x C
1. Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
2. Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut : banyak menimbulkan kematian atau tidak, penyebarannya cepat apa tidak, sebarannya luas apa tidak, makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
3. Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah.
4. Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi.
Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya. Penilaian dengan metode PAHO dilakukan oleh Tim (beberapa orang) dan dibutuhkan ahli untuk menyatukan persepsi dari semua tim penilai, karena kalau tidak maka akan banyak terjadi bias dalam penilaian sedangkan metode USG dalam penentuan prioriotas masalah dilaksanakan apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri.
2. Penyebab kasus DBD masih tinggi :
a. Manusia : rendahnya pengetahuan masyarakat tentang DBD, mulai dari cara perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti,habitat nyamuk, cara penularan, perjalanan penyakit DBD, gejala penyakit DBD, hingga penanganan penyakit DBD
b. Metode : Kurang maksimalnya fungsi jumanti
c. Sarana : Media penyuluhan kurang
d. Lingkungan : Masyarakat belum rutin/maksimal melakukan PSN
e. Dana : kurangnya transport bagi kader
Nama: Santri Mareta
Npm:17410044P
Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar
1. Urgensy , yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak.
3. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
Metode PAHO menitik beratkan masalah kesehatan berdasarkan prevalensi penyakit yang menunjukkan besarnya masalah, kenaikan/meningkatnya prevalensi, keinginan masyarakat mengatasi masalah, keuntungan sosial (social benefit) yang diperoleh jika masalah tersebut teratasi, teknologi yang tersedia dan sumber daya yang tersedia.Pada metode PAHO ini juga menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan matriks, yaitu : M x S x V x C
1. Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
2. Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut : banyak menimbulkan kematian atau tidak, penyebarannya cepat apa tidak, sebarannya luas apa tidak, makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
3. Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah.
4. Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi.
Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya. Penilaian dengan metode PAHO dilakukan oleh Tim (beberapa orang) dan dibutuhkan ahli untuk menyatukan persepsi dari semua tim penilai, karena kalau tidak maka akan banyak terjadi bias dalam penilaian sedangkan metode USG dalam penentuan prioriotas masalah dilaksanakan apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri.
2. Penyebab kasus DBD masih tinggi :
a. Manusia : rendahnya pengetahuan masyarakat tentang DBD, mulai dari cara perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti,habitat nyamuk, cara penularan, perjalanan penyakit DBD, gejala penyakit DBD, hingga penanganan penyakit DBD
b. Metode : Kurang maksimalnya fungsi jumantik.Lemahnya pengawasan
c. Sarana : Media penyuluhan kurang,alat Fogging rusak,langkanya bactivet dan abate
d. Lingkungan : Masyarakat belum rutin/maksimal melakukan PSN
e. Dana : kurangnya transport bagi kader,media abate dan media fogging biayanya relative mahal
SITI RAHAYU
15411016
Perbedaan menggunakan metode PAHO dengan metode USG
1.Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar
Urgensy , yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak
Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
2.Metode PAHO menitik beratkan masalah kesehatan berdasarkan prevalensi penyakit yang menunjukkan besarnya masalah, kenaikan/meningkatnya prevalensi, keinginan masyarakat mengatasi masalah, keuntungan sosial (social benefit) yang diperoleh jika masalah tersebut teratasi, teknologi yang tersedia dan sumber daya yang tersedia.Pada metode PAHO ini juga menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan matriks, yaitu : M x S x V x C
a.Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
b.Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut : banyak menimbulkan kematian atau tidak, penyebarannya cepat apa tidak, sebarannya luas apa tidak, makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
c.Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah.
d.Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi.
Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya. Penilaian dengan metode PAHO dilakukan oleh Tim (beberapa orang) dan dibutuhkan ahli untuk menyatukan persepsi dari semua tim penilai, karena kalau tidak maka akan banyak terjadi bias dalam penilaian sedangkan metode USG dalam penentuan prioriotas masalah dilaksanakan apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri.
2.Penyebab kasus DBD masih tinggi :
a.Manusia : rendahnya pengetahuan masyarakat tentang DBD, mulai dari cara perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti,habitat nyamuk, cara penularan, perjalanan penyakit DBD, gejala penyakit DBD, hingga penanganan penyakit DBD
b.Metode : Kurang maksimalnya fungsi jumanti
c.Sarana : Media penyuluhan kurang
d.Lingkungan : Masyarakat belum rutin/maksimal melakukan PSN
e.Dana : kurangnya transport bagi kade
Nama: Erika Dwi Permana
NPM: 17410038P
1. Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar
1. Urgensy , yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak.
3. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
Metode PAHO menitik beratkan masalah kesehatan berdasarkan prevalensi penyakit yang menunjukkan besarnya masalah, kenaikan/meningkatnya prevalensi, keinginan masyarakat mengatasi masalah, keuntungan sosial (social benefit) yang diperoleh jika masalah tersebut teratasi, teknologi yang tersedia dan sumber daya yang tersedia.Pada metode PAHO ini juga menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan matriks, yaitu : M x S x V x C
1. Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
2. Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut : banyak menimbulkan kematian atau tidak, penyebarannya cepat apa tidak, sebarannya luas apa tidak, makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
3. Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah.
4. Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi.
Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya. Penilaian dengan metode PAHO dilakukan oleh Tim (beberapa orang) dan dibutuhkan ahli untuk menyatukan persepsi dari semua tim penilai, karena kalau tidak maka akan banyak terjadi bias dalam penilaian sedangkan metode USG dalam penentuan prioriotas masalah dilaksanakan apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri.
2. Penyebab kasus DBD masih tinggi
1. Manusia : Rendahnya pengetahuan, kebiasaan membuang sampah sembarangan,
kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan 3M plus.
2. Metode : Penyuluhan yang masih kurang maksimal, fungsi jumantik yg blm
berjalan dengan baik.
3. Sarana : Pembagian Bubuk abate yang terbatas, Media Penyuluhan yang kurang.
4. Lingkungan : pemukiman yang padat, drainase yg tidak berfungsi dengan baik.
5. Dana : transport kader jumantik yang kecil, tingginya biaya untuk
fogging.
Nama : Ahlul Fikri Kurnia
NPM : 17410033P
Jawaban,
Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar
1. Urgensy , yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak.
3. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
Metode PAHO menitik beratkan masalah kesehatan berdasarkan prevalensi penyakit yang menunjukkan besarnya masalah, kenaikan/meningkatnya prevalensi, keinginan masyarakat mengatasi masalah, keuntungan sosial (social benefit) yang diperoleh jika masalah tersebut teratasi, teknologi yang tersedia dan sumber daya yang tersedia.Pada metode PAHO ini juga menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan matriks, yaitu : M x S x V x C
1. Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
2. Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut : banyak menimbulkan kematian atau tidak, penyebarannya cepat apa tidak, sebarannya luas apa tidak, makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
3. Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah.
4. Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi.
Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya. Penilaian dengan metode PAHO dilakukan oleh Tim (beberapa orang) dan dibutuhkan ahli untuk menyatukan persepsi dari semua tim penilai, karena kalau tidak maka akan banyak terjadi bias dalam penilaian sedangkan metode USG dalam penentuan prioriotas masalah dilaksanakan apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri.
2. Penyebab kasus DBD masih tinggi :
a. Manusia : rendahnya pengetahuan masyarakat tentang DBD, mulai dari cara perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti,habitat nyamuk, cara penularan, perjalanan penyakit DBD, gejala penyakit DBD, hingga penanganan penyakit DBD
b. Metode : Penyuluhan kurang maksimal, dan Kurang maksimalnya fungsi jumantik
c. Sarana : Media penyuluhan kurang
d. Lingkungan : Musim penghujan daerah padat penduduk
e. Dana : Kurangnya transport bagi kader,media abate dan media fogging biayanya relative mahal
Danang Virgiawan Pratama
17410034P
METODE USG (Urgency, Seriousness, Growth)
Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan
3. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.
Metode PAHO (Pan American Health Organization)
Metode PAHO menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan matriks, yaitu :
1) Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
2) Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut :
a) Banyak menimbulkan kematian atau tidak
b) Penyebarannya Cepat apa tidak
c) Sebarannya luas apa tidak
Makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
3) Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah
4) Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
Perbedaan dari kedua metode yaitu Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan secara Urgency, Seriousness dan growth sedangkan Metode PAHO standar penilaian dalam menentuka prioritas dalam suatu masalah kesehatan menitik beratkan masalah kesehatan berdasarkan prevalensi penyakit yang menunjukkan besarnya masalah, kenaikan/meningkatnya prevalensi (rate of increase), keinginan masyarakat mengatasi masalah (degree of unmeet need), keuntungan sosial(social benefit) yang diperoleh jika masalah tersebut teratasi, teknologi yang tersedia(technical feasibility), dan sumber daya yang tersedia(resource availibility).
2. Penyebab DBD masih tinggi :
Manusia :
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang DBD
2. Tidak menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah
Metode :
1. Penyuluhan tentang DBD masih kurang
2. Pembagian Abate tidak merata di lingkungan masyarakat
Lingkungan
1. Selokan yang mampet karena banyak sampah
2. Pemukiman penduduk yang padat
3. Banyaknya genangan air dikarenakan musim penghujan
Sarana
1. Media penyuluhan yang kurang
2. Tempat penyuluhan sesak
Dana
1. Biaya foging yang mahal
2. Uang transport kader minim biaya
Desi Maya Lestari
17410035P
JAWABAN :
1. Perbedaan Metode PAHO dengan USG
Metode PAHO menitik beratkan masalah kesehatan berdasarkan prevalensi penyakit yang menunjukkan besarnya masalah, kenaikan/meningkatnya prevalensi, keinginan masyarakat mengatasi masalah, keuntungan sosial (social benefit) yang diperoleh jika masalah tersebut teratasi, teknologi yang tersedia dan sumber daya yang tersedia.Pada metode PAHO ini juga menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan matriks, yaitu : M x S x V x C.
Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar
1. Urgensy , yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak.
3. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
Perbedaan paling menonjol dari kedua cara menentukan prioritas ini adalah jika PAHO Setelah masing-masing anggota memberikan penilaian maka diambil rata-rata, bila ada anggota tim yang menilai ekstrim maka nilai ekstrim tersebut dibuang, tidak masuk dalam rata-rata, selanjutnya nilai rata-rata tersebut dibulatkan. sedangkan USG, langsung memasukan penilaian masing masing anggota team ke kolom U S dan G untuk selanjutnya dikalikan agar mendapat total nilai penilaian
2.Penyebab kasus DBD masih tinggi
1. Manusia : Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang DBD, mulai dari cara perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti,habitat nyamuk, cara penularan, perjalanan penyakit DBD, gejala penyakit DBD, hingga penanganan penyakit DBD , kebiasaan membuang sampah sembarangan,
kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan 3M plus.
2. Metode : Penyuluhan yang masih kurang maksimal, fungsi jumantik yg blm
berjalan dengan baik, kurang terkoordinasi dengan cepat dan baik dari semua pihak terkait untuk penanganan kasus DBD.
3. Sarana : Pembagian Bubuk abate yang terbatas, Media Penyuluhan yang kurang.
4. Lingkungan : pemukiman yang padat, drainase yg tidak berfungsi dengan baik.
5. Dana : transport kader jumantik yang kecil, tingginya biaya untuk
fogging.
Nama : Yuli Yandara
Npm : 17410047p
Perbedaan menggunakan metode PAHO dengan metode USG :
1.Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar
Urgensy , yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak
Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
2.Metode PAHO menitik beratkan masalah kesehatan berdasarkan prevalensi penyakit yang menunjukkan besarnya masalah, kenaikan/meningkatnya prevalensi, keinginan masyarakat mengatasi masalah, keuntungan sosial (social benefit) yang diperoleh jika masalah tersebut teratasi, teknologi yang tersedia dan sumber daya yang tersedia.Pada metode PAHO ini juga menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan matriks, yaitu : M x S x V x C
a.Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
b.Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut : banyak menimbulkan kematian atau tidak, penyebarannya cepat apa tidak, sebarannya luas apa tidak, makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
c.Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah.
d.Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi.
Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya. Penilaian dengan metode PAHO dilakukan oleh Tim (beberapa orang) dan dibutuhkan ahli untuk menyatukan persepsi dari semua tim penilai, karena kalau tidak maka akan banyak terjadi bias dalam penilaian sedangkan metode USG dalam penentuan prioriotas masalah dilaksanakan apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri.
2.Penyebab kasus DBD masih tinggi :
a.Manusia : rendahnya pengetahuan.
masyarakat tentang DBD, mulai dari
cara perkembangbiakan nyamuk Aedes
aegypti,habitat nyamuk, cara
penularan, perjalanan penyakit DBD,
gejala penyakit DBD, hingga
penanganan penyakit DBD
b.Metode : Kurang maksimalnya fungsi
jumanti
c.Sarana : Media penyuluhan kurang
d.Lingkungan : Masyarakat belum.
rutin/maksimal melakukan PSN
e.Dana : kurangnya transport bagi
kade
Nama: Tri Yuliani
NPM: 17410046P
Pada penggunaan Matriks USG, untuk menentukan suatu masalah yang prioritas, terdapat tiga faktor yang perlu dipertimbangkan. Ketiga faktor tersebut adalah urgency,seriuosness, dan growth.
1. Urgency berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Semakin mendesak suatu masalah untukdiselesaikan maka semakin tinggi tingkat urgensi masalah tersebut. Contoh : kasus perdarahan lebih urgen untuk ditangani terlebih dahulu jika dibandingkan dengan patah tulang.
2. Seriousness berkaitan dengan dampak dari adanya masalah tersebut terhadap organisasi. Dampak ini terutama yang menimbulkan kerugian bagi organisasi seperti dampaknya terhadap produktivitas, keselamatan jiwa manusia,sumber daya atau sumber dana. Semakin tinggi dampak masalah tersebut terhadap organisasi maka semakin tinggi tingkat serius masalah tersebut. Contoh kekurangan kalori protein pada balita jauh lebih serius jika dibandingkan dengan kasus kekurangan zat yodium pada wanita dewasa.
3. Growth berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin cepat berkembang masalah tersebut maka semakin tinggi tingkat pertumbuhannya. Suatu masalah yang cepat berkembang tentunya makin prioritas untuk diatasi permasalahan tersebut. Contoh kasus demam berdarah pertumbuhannya jauh lebih cepat dibandingkan dengan masalah kekurangan gizi.
Metode PAHO menitik beratkan masalah kesehatan berdasarkan prevalensi penyakit yang menunjukkan besarnya masalah, kenaikan/meningkatnya prevalensi (rate of increase), keinginan masyarakat mengatasi masalah (degree of unmeet need), keuntungan sosial(social benefit) yang diperoleh jika masalah tersebut teratasi, teknologi yang tersedia(technical feasibility), dan sumber daya yang tersedia(resource availibility). Penentuan bobot masing-masing komponen ditentukan oleh tim ahli(5-8 orang).
Metode PAHO menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan matriks, yaitu :
1. Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan Prevalence Rate Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
2. Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut :
Banyak menimbulkan kematian atau tidak
Penyebarannya Cepat apa tidak
Sebarannya luas apa tidak
3. Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah
4. Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
Penilaian dengan metode PAHO dilakukan oleh Tim (beberapa orang) dan dibutuhkan ahli untuk menyatukan persepsi dari semua tim penilai, karena kalau tidak maka akan banyak terjadi bias dalam penilaian. Sedangkan penggunaan metode USG dalam penentuan prioriotas masalah dilaksanakan apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri. Metode USG tidak dilakukan oleh pimpinan sendiri, namun dengan melibatkan karyawan atau staf yang dianggap mampu dan paham akan masalah yang dihadapi oleh organisasi
Jawaban no 2
Penyebab masalah kasus DBD di Bandar Lampung
Manusia : kebiasaan membuang sampah saat hujan deras di selokan (sembarangan) sehingga terjadi penumpukan sampah di satu titik.
Metode : Penyuluhan kurang, kader jumantik kurang maksimal
Lingkungan : Drainase kurang baik, pemukiman yang padat
Sarana : media penyuluhan kurang
Dana : transport kader kurang, obat malation yang mahal
Bella Nitia Pelga
16410031P
1. Perbedaan Metode USG dengan PAHO :
A. Metode USG merupakan metode untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas.
Sedangkan,
B. Metode PAHO juga menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan matriks, yaitu: Magnitude, Severity, Vulnerabelity, dan Community / Political Concern. Penilaian dengan metode PAHO dilakukan oleh Tim (beberapa orang) dan dibutuhkan ahli untuk menyatukan persepsi dari semua tim penilai, karena kalau tidak maka akan banyak terjadi bias dalam penilaian. Setelah masing-masing anggota memberikan penilaian maka diambil rata-rata, bila ada anggota tim yang menilai ekstrim maka nilai ekstrim tersebut dibuang, tidak masuk dalam rata-rata, selanjutnya nilai rata-rata tersebut dibulatkan.
2. Penyebab DBD masih tinggi :
A. Manusia :
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan 3M plus, Kurangnya peran lintas sektor untuk menjaga kebersihan lingkungan/memberikan regulasi ttg kebersihan lingkunhgn, Peran kader kesling kurang.
Metode :
Penyuluhan kurang, Program pencegahan dbd belum optimal.
Dana :
Transport kader kurang
Lingkungan :
Musim penghujan daerah padat penduduk, rata rata sibuk bekerja,
Sarana :
Media penyuluhan kurang. Pembagian bubuk abate terbatas.
Nama : fitroh cahyaningtyas
Npm : 17410040p
Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar
1. Urgensy , yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak.
3. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
Metode PAHO menitik beratkan masalah kesehatan berdasarkan prevalensi penyakit yang menunjukkan besarnya masalah, kenaikan/meningkatnya prevalensi, keinginan masyarakat mengatasi masalah, keuntungan sosial (social benefit) yang diperoleh jika masalah tersebut teratasi, teknologi yang tersedia dan sumber daya yang tersedia.Pada metode PAHO ini juga menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan matriks, yaitu : M x S x V x C
1. Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
2. Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut : banyak menimbulkan kematian atau tidak, penyebarannya cepat apa tidak, sebarannya luas apa tidak, makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
3. Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah.
4. Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi.
Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya. Penilaian dengan metode PAHO dilakukan oleh Tim (beberapa orang) dan dibutuhkan ahli untuk menyatukan persepsi dari semua tim penilai, karena kalau tidak maka akan banyak terjadi bias dalam penilaian sedangkan metode USG dalam penentuan prioriotas masalah dilaksanakan apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri.
2. Penyebab kasus DBD masih tinggi :
a. Manusia : rendahnya pengetahuan masyarakat tentang DBD, mulai dari cara perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti,habitat nyamuk, cara penularan, perjalanan penyakit DBD, gejala penyakit DBD, hingga penanganan penyakit DBD
b. Metode : Penyuluhan kurang maksimal, dan Kurang maksimalnya fungsi jumantik
c. Sarana : Media penyuluhan kurang
d. Lingkungan : Musim penghujan daerah padat penduduk
e. Dana : Kurangnya transport bagi kader,media abate dan media fogging biayanya relative mahal.
Nama : Erita Meylani
NPM :17410039P
Jawaban :
1. Perbedaan metode USG dan PAHO
METODE USG (Urgency, Seriousness, Growth)
Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan
3. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.
Metode PAHO menitik beratkan masalah kesehatan berdasarkan prevalensi penyakit yang menunjukkan besarnya masalah, kenaikan/meningkatnya prevalensi, keinginan masyarakat mengatasi masalah, keuntungan sosial (social benefit) yang diperoleh jika masalah tersebut teratasi, teknologi yang tersedia dan sumber daya yang tersedia.Pada metode PAHO ini juga menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan matriks, yaitu : M x S x V x C.
2. Penyebab Kasus DBD masih tinggi adalah :
a. Manusia :
rendahnya pengetahuan masyarakat tentang DBD, mulai dari cara perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti,habitat nyamuk, cara penularan, perjalanan penyakit DBD, gejala penyakit DBD, hingga penanganan penyakit DBD
b. Metode :
Penyuluhan kurang maksimal, dan Kurang maksimalnya fungsi jumantik
c. Sarana :
Media penyuluhan kurang
d. Lingkungan :
Musim penghujan daerah padat penduduk
e. Dana :
Kurangnya transport bagi kader,media abate dan media fogging biayanya relative mahal
Jika Metode USG menentukan prioritas masalah berfokus kepada Urgency, Serioness, Growth . Masing masing anggota team memberikan nilai berdasarkan urutan urgensy, seriousness dan growth. Makin besar nilai yang diberikan maka makin besar urgensy, makin serius masalah tersebut serta makin tinggi pertumbuhannya
a) Urgeni
Adalah tingkat kegawatan sebuah masalah, artinya apabila masalah tidak diselesaikan dengan cepat mka masalah akan menjadi serius untuk masalah lainnya.
b) Seriousness
Adalah tingkat keseriusan sebuah masalah, apabila masalah tidak diselesaikan dengan cepat akan berakibat serius pada masalah lainnya.
c) Growth
Adalah besar atau luasnya masalah berdasarkan pertumbuhan atau perkembangan,
Sedangkan Pan American Health Organization dan dikenal dengan metode PAHO.
Pada metode PAHO ini juga menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan usg, yaitu :
Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru).
Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut :
· Banyak menimbulkan kematian atau tidak
· Penyebarannya Cepat apa tidak
· Sebarannya luas apa tidak
Makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb.
Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah
Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi.
Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
Perbedaan paling menonjol dari kedua cara menentukan prioritas ini adalah jika PAHO Setelah masing-masing anggota memberikan penilaian maka diambil rata-rata, bila ada anggota tim yang menilai ekstrim maka nilai ekstrim tersebut dibuang, tidak masuk dalam rata-rata, selanjutnya nilai rata-rata tersebut dibulatkan. sedangkan USG, langsung memasukan penilaian masing masing anggota team ke kolom U S dan G untuk selanjutnya dikalikan agar mendapat total nilai penilaian
2. Penyebab DBD masih tinggi :
Man :1 kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan 3M plus. 2. Kurangnya peran lintas sektor untuk menjaga kebersihan lingkungan/memberikan regulasi ttg kebersihan lingkunhgn.3. Peran kader kesling kurang.
Metode : penyuluhan kurang. Program pencegahan dbd belum optimal.
Dana : transport kader kurang
Lingkungan : musim penghujan daerah padat penduduk, rata rata sibuk bekerja,
Sarana : media penyuluhan kurang. Pembagian bubuk abate terbatas.
Nama eka kurniasih
Npm. 15410015
1. Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar
1. Urgensy , yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak.
3. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
Metode PAHO menitik beratkan masalah kesehatan berdasarkan prevalensi penyakit yang menunjukkan besarnya masalah, kenaikan/meningkatnya prevalensi, keinginan masyarakat mengatasi masalah, keuntungan sosial (social benefit) yang diperoleh jika masalah tersebut teratasi, teknologi yang tersedia dan sumber daya yang tersedia.Pada metode PAHO ini juga menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan matriks, yaitu : M x S x V x C
1. Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
2. Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut : banyak menimbulkan kematian atau tidak, penyebarannya cepat apa tidak, sebarannya luas apa tidak, makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
3. Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah.
4. Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi.
Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya. Penilaian dengan metode PAHO dilakukan oleh Tim (beberapa orang) dan dibutuhkan ahli untuk menyatukan persepsi dari semua tim penilai, karena kalau tidak maka akan banyak terjadi bias dalam penilaian sedangkan metode USG dalam penentuan prioriotas masalah dilaksanakan apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri.
2. Penyebab kasus DBD masih tinggi :
a. Manusia : rendahnya pengetahuan masyarakat tentang DBD, mulai dari cara perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti,habitat nyamuk, cara penularan, perjalanan penyakit DBD, gejala penyakit DBD, hingga penanganan penyakit DBD
b. Metode : Kurang maksimalnya fungsi jumantik.Lemahnya pengawasan
c. Sarana : Media penyuluhan kurang,alat Fogging rusak,langkanya bactivet dan abate
d. Lingkungan : Masyarakat belum rutin/maksimal melakukan PSN
e. Dana : kurangnya transport bagi kader,media abate dan media fogging biayanya relative mahal
IKetut wijana
Npm 15410009
Jawaban no 1.
Pada penggunaan Matriks USG, untuk menentukan suatu masalah yang prioritas, terdapat tiga faktor yang perlu dipertimbangkan. Ketiga faktor tersebut adalah urgency,seriuosness,
dan growth
A.Urgency berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Semakin mendesak suatu masalah untukdiselesaikan maka semakin tinggi tingkat urgensi masalah tersebut. Contoh : kasus perdarahan lebih urgen untuk ditangani terlebih dahulu jika dibandingkan dengan patah tulang
B.Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan
C.Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan
kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.
2 Pebyebab DBD masih
Nama : Intan Kurnia Putri
NPM :17410042P
Jawaban :
1. Perbedaan metode USG dan PAHO
METODE USG (Urgency, Seriousness, Growth)
Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan
3. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.
Metode PAHO menitik beratkan masalah kesehatan berdasarkan prevalensi penyakit yang menunjukkan besarnya masalah, kenaikan/meningkatnya prevalensi, keinginan masyarakat mengatasi masalah, keuntungan sosial (social benefit) yang diperoleh jika masalah tersebut teratasi, teknologi yang tersedia dan sumber daya yang tersedia.Pada metode PAHO ini juga menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan matriks, yaitu : M x S x V x C.
2. Penyebab Kasus DBD masih tinggi adalah :
a. Manusia :
rendahnya pengetahuan masyarakat tentang DBD, mulai dari cara perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti,habitat nyamuk, cara penularan, perjalanan penyakit DBD, gejala penyakit DBD, hingga penanganan penyakit DBD
b. Metode :
Penyuluhan kurang maksimal, dan Kurang maksimalnya fungsi jumantik
c. Sarana :
Media penyuluhan kurang
d. Lingkungan :
Musim penghujan daerah padat penduduk
e. Dana :
Kurangnya transport bagi kader,media abate dan media fogging biayanya relative mahal
Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar
1. Urgensy , yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak.
3. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
pada metode PAHO ini juga menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan usg, yaitu :
Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru).
Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut :
· Banyak menimbulkan kematian atau tidak
· Penyebarannya Cepat apa tidak
· Sebarannya luas apa tidak
Makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb.
Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah
Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi.
Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
Perbedaan paling menonjol dari kedua cara menentukan prioritas ini adalah jika PAHO Setelah masing-masing anggota memberikan penilaian maka diambil rata-rata, bila ada anggota tim yang menilai ekstrim maka nilai ekstrim tersebut dibuang, tidak masuk dalam rata-rata, selanjutnya nilai rata-rata tersebut dibulatkan. sedangkan USG, langsung memasukan penilaian masing masing anggota team ke kolom U S dan G untuk selanjutnya dikalikan agar mendapat total nilai penilaian
2. Penyebab DBD masih tinggi :
Man :1 kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan 3M plus. 2. Kurangnya peran lintas sektor untuk menjaga kebersihan lingkungan/memberikan regulasi ttg kebersihan lingkunhgn.3. Peran kader kesling kurang.
Metode : penyuluhan kurang. Program pencegahan dbd belum optimal.
Dana : transport kader kurang
Lingkungan : musim penghujan daerah padat penduduk, rata rata sibuk bekerja,
Sarana : media penyuluhan kurang. Pembagian bubuk abate terbatas.
Lanjutan
Iketut wijana
2.Penyebab DBD masih tinggi adalah
A. Factor manusianya
Rendahnya kebiasaan PHBS di masyarakat
Seperti menguras bak mandi seminggu
Sekali
B.Lingkungan
Didaerah padat penududuk sering sekali
Kita temui daerah yg menjadi tempat
Beetkembang biaknya nyamuk.
3.Dana
Masih rendahnya alokasi dana bok untuk pencegahan
4. sarana
Pasilitas
Nama : SAM HARIYANTO
Npm : 17410043P
Jawab:
Soal No. 1 Perbedaan Metode PAHO dan Metode USG
A. Metode PAHO
Metode PAHO ( Pan American Health Organization ) merupakan standar penilaian dalam menentukan prioritas dalam suatu masalah kesehatan. Metode PAHO menitik beratkan masalah kesehatan berdasarkan prevalensi penyakit yang menunjukkan besarnya masalah, kenaikan/meningkatnya prevalensi (rate of increase), keinginan masyarakat mengatasi masalah (degree of unmeet need), keuntungan sosial (social benefit) yang diperoleh jika masalah tersebut teratasi, teknologi yang tersedia (technical feasibility), dan sumber daya yang tersedia (resource availibility)
Metode PAHO menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan matriks, yaitu :
1. Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
2. Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut :
a. Banyak menimbulkan kematian atau tidak
b. Penyebarannya Cepat apa tidak
c. Sebarannya luas apa tidak
Makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
3.Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah
4.Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
B. Metode USG
Metode USG ( Urgency, Seriousness, Growth ) adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan dan juga merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar dengan menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10.
Metode USG dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.Urgency yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2.Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak.
3.Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
Penggunaan metode USG dalam penentuan prioriotas masalah dilaksanakan apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri.
Soal no 2 Penyebab Masalah tingginya kasus demam berdaeah dengue di kota Bandar lampung berdasarkan 5 unsur yaitu:
a. Manusia : kurangnya kesadaran manusia dengan perilaku hidup sehat, seperti membuang sampah sembarangan
b. Metode : kurang maksimalnya penyuluhan dan sosialisasi dari petugas kesehatan kepada masyarakat
c. Sarana : media untuk penyuluhan kurang maksimal
d. Dana : kurangnya pendanaan untuk melaksanakan program penyuluhan
e. Lingkungan : daerah padat penduduk dan kumuh, drainage yang tidak baik
Dwi anggarwati
17410036p
1. Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar
1. Urgensy , yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak.
3. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
Metode PAHO menitik beratkan masalah kesehatan berdasarkan prevalensi penyakit yang menunjukkan besarnya masalah, kenaikan/meningkatnya prevalensi, keinginan masyarakat mengatasi masalah, keuntungan sosial (social benefit) yang diperoleh jika masalah tersebut teratasi, teknologi yang tersedia dan sumber daya yang tersedia.Pada metode PAHO ini juga menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan matriks, yaitu : M x S x V x C
1. Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
2. Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut : banyak menimbulkan kematian atau tidak, penyebarannya cepat apa tidak, sebarannya luas apa tidak, makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
3. Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah.
4. Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi.
Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya. Penilaian dengan metode PAHO dilakukan oleh Tim (beberapa orang) dan dibutuhkan ahli untuk menyatukan persepsi dari semua tim penilai, karena kalau tidak maka akan banyak terjadi bias dalam penilaian sedangkan metode USG dalam penentuan prioriotas masalah dilaksanakan apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri.
2. Penyebab kasus DBD masih tinggi :
a. Manusia : rendahnya pengetahuan masyarakat tentang DBD, mulai dari cara perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti,habitat nyamuk, cara penularan, perjalanan penyakit DBD, gejala penyakit DBD, hingga penanganan penyakit DBD
b. Metode : Kurang maksimalnya fungsi jumantik.Lemahnya pengawasan
c. Sarana : Media penyuluhan kurang,alat Fogging rusak,langkanya bactivet dan abate
d. Lingkungan : Masyarakat belum rutin/maksimal melakukan PSN
e. Dana : kurangnya transport bagi kader,media abate dan media fogging biayanya relative mahal
Dwi anggarwati
17410036p
1. Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar
1. Urgensy , yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak.
3. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
Metode PAHO menitik beratkan masalah kesehatan berdasarkan prevalensi penyakit yang menunjukkan besarnya masalah, kenaikan/meningkatnya prevalensi, keinginan masyarakat mengatasi masalah, keuntungan sosial (social benefit) yang diperoleh jika masalah tersebut teratasi, teknologi yang tersedia dan sumber daya yang tersedia.Pada metode PAHO ini juga menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan matriks, yaitu : M x S x V x C
1. Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
2. Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut : banyak menimbulkan kematian atau tidak, penyebarannya cepat apa tidak, sebarannya luas apa tidak, makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
3. Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah.
4. Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi.
Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya. Penilaian dengan metode PAHO dilakukan oleh Tim (beberapa orang) dan dibutuhkan ahli untuk menyatukan persepsi dari semua tim penilai, karena kalau tidak maka akan banyak terjadi bias dalam penilaian sedangkan metode USG dalam penentuan prioriotas masalah dilaksanakan apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri.
2. Penyebab kasus DBD masih tinggi :
a. Manusia : rendahnya pengetahuan masyarakat tentang DBD, mulai dari cara perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti,habitat nyamuk, cara penularan, perjalanan penyakit DBD, gejala penyakit DBD, hingga penanganan penyakit DBD
b. Metode : Kurang maksimalnya fungsi jumantik.Lemahnya pengawasan
c. Sarana : Media penyuluhan kurang,alat Fogging rusak,langkanya bactivet dan abate
d. Lingkungan : Masyarakat belum rutin/maksimal melakukan PSN
e. Dana : kurangnya transport bagi kader,media abate dan media fogging biayanya relative mahal
Nama : Ariyani
Npm 15410004
Fkm kelas khusus
1. Metode USG adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus di selesaikan.
- Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas di kaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yg menyebabkan isu tadi.
- Seriosness
Seberapa serius isu tersebut perlu di bahas di kaitkan dengan akibat yg timbul dengan penundaan pemecahan masalah yg menimbulkan isu tersebut atau akibat yg menimbulkan masalah.
- Growth
Seberapa kemungkinan kemungkinan ya isu tersebut menjadi berkembang di kaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau di biarkan.
Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgency dari masalah,keseriusan masalah yg di hadapi serta berkembang nya masalah tersebut menjadi besar.
Metode PAHO menggunakan skor pada setiap variabel penilaian,dengan menggunakan skor 1- 10 dan penilaianya lebih kuat di bandingkan dengan matrik yaitu:
Magnitude adalah mengukur besaran kejadian misal kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan angka total kesakitan( prevalence rate) bukan menggunakan insidence rate. Makin besar kasusnya makin besar skor yang di berikan.
Saverity adalah tingkat keparahan.
- banyak menimbulkan kematian.
- penyebaran nya cepat atau tidak.
- sebarannya luas apa tidak.
2.Penyebab masalah kasus DBD di kita balam.
Manusia : kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan 3 M plus.
Kurangnya peran serta linsek untuk kebersihan lingkungan.
Peran kader kesling kurang.
Metode : penyuluhan program pencegahan DBD masih kurang.
Dana : transpor kader kurang
Lingkungan masyarakat belum rutin da maksimal melakukan PSN.
Nama Elva Nuryanti
Npm 17410051P
Konversi
Jawaban
Perbedaan metode USG dan PAHO
Metode USG menentukan prioritas masalah berfokus kepada Urgency, Serioness, Growth . Masing masing anggota team memberikan nilai berdasarkan urutan urgensy, seriousness dan growth. Makin besar nilai yang diberikan maka makin besar urgensy, makin serius masalah tersebut serta makin tinggi pertumbuhannya
a) Urgeni
Adalah tingkat kegawatan sebuah masalah, artinya apabila masalah tidak diselesaikan dengan cepat mka masalah akan menjadi serius untuk masalah lainnya.
b) Seriousness
Adalah tingkat keseriusan sebuah masalah, apabila masalah tidak diselesaikan dengan cepat akan berakibat serius pada masalah lainnya.
c) Growth
Adalah besar atau luasnya masalah berdasarkan pertumbuhan atau perkembangan,
Sedangkan Pan American Health Organization dan dikenal dengan metode PAHO.
Pada metode PAHO ini juga menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan usg, yaitu :
Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru).
Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut :
· Banyak menimbulkan kematian atau tidak
· Penyebarannya Cepat apa tidak
· Sebarannya luas apa tidak
Makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb.
Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah
Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi.
Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
Perbedaan paling menonjol dari kedua cara menentukan prioritas ini adalah jika PAHO Setelah masing-masing anggota memberikan penilaian maka diambil rata-rata, bila ada anggota tim yang menilai ekstrim maka nilai ekstrim tersebut dibuang, tidak masuk dalam rata-rata, selanjutnya nilai rata-rata tersebut dibulatkan. sedangkan USG, langsung memasukan penilaian masing masing anggota team ke kolom U S dan G untuk selanjutnya dikalikan agar mendapat total nilai penilaian
2. Penyebab DBD masih tinggi :
1 kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan 3M plus.
2. Kurangnya peran lintas sektor untuk menjaga kebersihan lingkungan/memberikan regulasi ttg kebersihan lingkunhgn.
3. Peran kader kesling kurang.
Metode : penyuluhan kurang. Program pencegahan dbd belum optimal.
4.Dana : transport kader kurang
5.Lingkungan : musim penghujan daerah padat penduduk, rata rata sibuk bekerja,
Sarana : media penyuluhan kurang. Pembagian bubuk abate terbatas.
Nama Elva Nuryanti
Npm 17410051P
Konversi
Jawaban
Perbedaan metode USG dan PAHO
Metode USG menentukan prioritas masalah berfokus kepada Urgency, Serioness, Growth . Masing masing anggota team memberikan nilai berdasarkan urutan urgensy, seriousness dan growth. Makin besar nilai yang diberikan maka makin besar urgensy, makin serius masalah tersebut serta makin tinggi pertumbuhannya
a) Urgeni
Adalah tingkat kegawatan sebuah masalah, artinya apabila masalah tidak diselesaikan dengan cepat mka masalah akan menjadi serius untuk masalah lainnya.
b) Seriousness
Adalah tingkat keseriusan sebuah masalah, apabila masalah tidak diselesaikan dengan cepat akan berakibat serius pada masalah lainnya.
c) Growth
Adalah besar atau luasnya masalah berdasarkan pertumbuhan atau perkembangan,
Sedangkan Pan American Health Organization dan dikenal dengan metode PAHO.
Pada metode PAHO ini juga menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan usg, yaitu :
Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru).
Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut :
· Banyak menimbulkan kematian atau tidak
· Penyebarannya Cepat apa tidak
· Sebarannya luas apa tidak
Makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb.
Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah
Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi.
Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
Perbedaan paling menonjol dari kedua cara menentukan prioritas ini adalah jika PAHO Setelah masing-masing anggota memberikan penilaian maka diambil rata-rata, bila ada anggota tim yang menilai ekstrim maka nilai ekstrim tersebut dibuang, tidak masuk dalam rata-rata, selanjutnya nilai rata-rata tersebut dibulatkan. sedangkan USG, langsung memasukan penilaian masing masing anggota team ke kolom U S dan G untuk selanjutnya dikalikan agar mendapat total nilai penilaian
2. Penyebab DBD masih tinggi :
1 kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan 3M plus.
2. Kurangnya peran lintas sektor untuk menjaga kebersihan lingkungan/memberikan regulasi ttg kebersihan lingkunhgn.
3. Peran kader kesling kurang.
Metode : penyuluhan kurang. Program pencegahan dbd belum optimal.
4.Dana : transport kader kurang
5.Lingkungan : musim penghujan daerah padat penduduk, rata rata sibuk bekerja,
Sarana : media penyuluhan kurang. Pembagian bubuk abate terbatas.
Posting Komentar