Rektor Universitas Malahayati Terima Kunjungan Pemimpin Lampung Post, Bahas Penghargaan Nasional

Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung, Dr. Achmad Farich, dr., MM, menerima kunjungan Pemimpin Perusahaan Lampung Post, Iskandar Zulkarnain, dan Pemimpin Redaksi, Abdul Gofur, di Gedung Rektorat Universitas Malahayati lantai 5, Jumat (5/7/2024).

Kunjungan itu untuk membahas rencana kerjasama “Ayo sehat segera berobat” dalam rangkaian hari jadi Surat Kabar Harian Lampung pasca dan Dies Natalis Universitas Malahayati Bandar Lampung.

Selain itu, salah satu topik yang menjadi diskusi ialah terkait penghargaan Dharma Karya Kencana Nasional yang diterima Rektor Universitas Malahayati dari BKKBN pada peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Semarang, Jumat, 28 Juni 2024.

Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan universitas dalam terlibat aktif dalam percepatan penurunan stunting di Lampung.

Dr. Achmad Farich menyatakan bahwa pengentasan stunting merupakan bagian dari peran perguruan tinggi dalam mempersiapkan generasi emas 2045.

Upaya tersebut dilakukan melalui berbagai langkah strategis, salah satunya melibatkan peran siswa dan dosen yang turun ke daerah-daerah untuk memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat.

“Upaya itu melalui program kuliah kerja lapangan (KKL) serta penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” jelas Dr. Achmad Farich.

Dia juga menyebutkan bahwa sekitar 600 mahasiswa dari 20 program studi setiap tahunnya terlibat dalam program tersebut, dengan sasaran tidak hanya ibu-ibu, tetapi juga bapak-bapak yang turut serta dalam menyukseskan program kesehatan bagi perkembangan anak-anak dan keluarga di sekitarnya.

Dr. Achmad Farich menekankan bahwa persiapan menuju generasi emas yang unggul harus dimulai sejak sebelum menikah, mencakup pemilihan pasangan yang sehat, proses kehamilan, menyusui, hingga perkembangan anak.

Berdasarkan hasil kajian, tingginya kasus stunting di Indonesia disebabkan oleh rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat, terutama dalam 1.000 hari kehidupan awal.

“Keberhasilan untuk mencapai Indonesia emas 2045 harus dimulai hari ini. Kita perlu berperilaku sehat dan selalu mengonsumsi makanan yang bergizi,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa pengidap stunting tidak terlepas dari pemenuhan gizi dan makanan yang sehat.

Universitas Malahayati saat ini terus mengembangkan produk dari daun kelor yang mengandung banyak khasiat.

Tanaman ini diolah menjadi berbagai makanan sehat, seperti biskuit, kue, dan aneka cemilan.

“Ternyata banyak makanan di sekitar kita yang justru lebih murah dan memiliki kandungan gizi yang tinggi, salah satunya daun kelor. Ini perlu dikembangkan di masyarakat sehingga mereka bisa mengolah dan memanfaatkannya sendiri,”