ELEARNING DESA/KELURAHAN SIAGA AKTIF (KHUSUS MHS KONVERSI)
SETELAH ANDA MEMBACA SELURUH SLIDE DIATAS MAKA JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI :
TAHAPAN APA SAJA YANG SAUDARA LAKUKAN UNTUK MEMULAI PEMBENTUKAN DESA/KELURAHAN SIAGA ?
TULISKAN JAWABAN PADA KOLOM KOMENTAR !!
48 komentar:
tahap-tahapnya ada 4 kriteria Desa siaga :
1. Tahap Bina,pada tahap ini forum masyarakat desa mungkin belum aktif, namun telah ada forum/lembaga masyarakat desa yang telah berfungsi dalam bentuk apa saja,misalnya kelompok rembung desa,kelompok yasinan dll. Demikian juga posyandu dan Polindesnya mungkin masih pada tahap pratama. Pembinaan intensif dari petugas kesehatan dan petugas sektor lainnya sangat di perlukan, misalnya dalam bentuk pendampingan saat ada pertemuan forum desa untuk meningkatakan kinerja forum dengan pendekatan PKMD.
2. Tahap Tumbuh, pada tahap ini forum masyarakat desa telah aktif lamdari anggota forum untuk mengembangkan UKBM sesuai kebutuhan masyarakat selain posyandu, Demikian juga Polindes dan Posyandu sedikitnya sudah pada tahap madya.
3. Tahap Kembangan,pada tahap ini forum kesehatan masyarakat telah berperan secara aktif dan mampu mengembangkan UKBM-UKBM sesuai kebutuhan masyarakat dengan biaya berbasis masyarakat. Sistem kewaspadaan Dini masyarakat menghadapi bencana dan KLB telah dilaksanakan dengan baik, demikian juga dengan sistem pembiayaan kesehatan berbasis masyarakat.Jika selama ini pembiayaan kesehatan oleh masyarakat sempat terhenti karena kurangnya pemahaman terhadap sistem jaminan, masyarakat didorong lagi untuk mengembangkan sistem serupa dimulai dari sistem yang sederhana dan jelas dibutuhkan oleh masyarakat,misalnya tabulin. Pembinaan masih di perlukan meskipun tidak terlalu insentif.
4. Tahap Paripurna, pada tahap ini semua indikator dalam kriteria Desa Siaga sudah terpenuhi. Masyarakat sudah hidup dalam lingkungan sehat serta berprilaku hidup bersih dan sehat. Masyarakat sudah mandiri dan siaga tidak hanya terhadap masalah kesehatan yang mengancam, namun juga terhadap kemungkinan musibah/bencana non kesehatan.Pendamping dari Tim Kecamatan sudah tidak di perlukan.
Tahap pembentukan desa/ kelurahan siaga adalah:
- tahap pratama
- tahap madya
- tahap purnama
- tahap mandiri
Tahap pembentukan desa/kelurahan siaga adalah:
- Tahap Pratama
- Tahap Madya
- tahap Purnama
_ tahap Mandiri
tahapannya :
1 pratama
2 madya
3.purnama
4. mandiri
Pada tahap 1 dilakukan sosialisasi dan survei mawas diri (SMD), dengan kegiatan antara lain : Sosialisasi, Pengenalan kondisi desa, Membentuk kelompok masyarakat yang melaksanakan SMD, pertemuan pengurus, kader dan warga desa untuk merumuskan masalah kesehatan yang dihadapi dan menentukan masalah prioritas yang akan diatasi.
Pada tahap 2 dilakukan pembuatan rencana kegiatan. Aktivitasnya, terdiri dari penentuan prioritas masalah dan perumusan alternatif pemecahan masalah. Aktivitas tersebut, dilakukan pada saat musyawarah masyarakat 2 (MMD-2). Selanjutnya, penyusunan rencana kegiatan, dilakukan pada saat musyawarah masyarakat 3 (MMD-3). Sedangkan kegiatan antara lain memutuskan prioritas masalah, menentukan tujuan, menyusun rencana kegiatan dan rencana biaya, pemilihan pengurus desa siaga, presentasi rencana kegiatan kepada masyarakat, serta koreksi dan persetujuan masyarakat.
Tahap 3, merupakan tahap pelaksanaan dan monitoring, dengan kegiatan berupa pelaksanaan dan monitoring rencana kegiatan.
Tahap 4, yaitu : kegiatan evaluasi atau penilaian, dengan kegiatan berupa pertanggung jawaban.
Tahap pembentukan desa/kelurahan siaga adalah:
a. Tahap Pratama
b.Tahap Madya
c. Tahap Purnama
d. Tahap Mandiri
tahap pembentukan desa siaga
1 persiapan tingkat kabupaten
-keorganisasian tim lintas lembaga di tk kabupaten ; dinas kesehatan,BKKBCS,BPMD,BAPPEDA,LSM
- pelatihan-pelatihan
2. Sosialisasi tingkat kecamatan
3. Tingkat desa
- Analisa masalah dengan metode PPA ( partisipatory problem nalisys )
- pengorganisasian masyarakat dalam jejaring ( pencatatan,dana,transport,kb )
- pertemuan rutin/bulanan desa siaga
tahapan 4 Kriteria Desa Siaga :
1. Tahap Bina
Pada tahap ini forum masyarakat desa mungkin belum aktif, namun telah ada forum / lembaga masyarakat desa yang telah berfungsi dalam bentuk apa saja, misalnya kelompok rembug desa, kelompok yasinan atau persekutuan doa, dsb. Demikian juga Posyandu dan Polindesnya mungkin masih pada tahap pratama. Pembinaan intensif dari petugas kesehatan dan petugas sektor lainnya sangat diperlukan, misalnya dalam bentuk pendampingan saat ada pertemuan forum desa untuk meningkatkan kinerja forum dengan pendekatan PKMD.
2.Tahap Tumbuh
Pada tahap ini forum masyarakat desa telah aktif lamdari anggota forum untuk mengembangkan UKBM sesuai kebutuhan masyarakat selain posyandu , Demikian juga Polindes dan Posyandu sedikitnya sudah pada tahap madya.
Pendampingan dari tim Kecamatan atau petugas dari sektor/LSM masih sangat diperlukan untuk pengembangan kualitas Posyandu atau pengembangan UKBM lainnya. Hal penting lain yang diperhatikan adalah pembinaan dari Puskesmas PONED sehingga semua hamil bersalin nifas serta bayi baru lahir yang risiko tinggi dan mengalami komplikasi dapat ditangani dengan baik. Disamping itu sistem surveilans berbasis masyarakat juga sudah sudah dapat berjalan, artinya masyarakat mampu mengamati penyakit ( menular dan tidak menular ) serta faktor risiko di lingkungannya secara terus menerus dan melaporkan serta memberikan informasi pada petugas kesehatan / yang terkait.
3. Tahap Kembang
Pada tahap ini forum kesehatan masyarakat telah berperan secara aktif dan mampu mengembangkan UKBM-UKBM sesuai kebutuhan masyarakat dengan biaya berbasis masyarakat. Sistem Kewaspadaan Dini masyarakat menghadapi bencana dan kejadian luar biasa telah dilaksanakan dengan baik, demikian juga dengan sistem pembiyaan kesehatan berbasis masyarakat.
Jika selama ini pembiayaan kesehatan oleh masyarakat sempat terhenti karena kurangnya pemahaman terhadap sistem jaminan ,masyarakat didorong lagi untuk mengembangkan sistem serupa dimulai dari sistem yang sederhana dan jelas dibutuhkan oleh masyarakat, misalnya tabulin. Pembinaan masih diperlukan meskipun tidak terlalu intensif.
4. Tahap Paripurna
Pada tahap ini semua indikator dalam kriteria Desa Siaga sudah terpenuhi. Masyarakat sudah hidup dalam lingkungan sehat serta berperilaku hidup bersih dan sehat. Masyarakatnya sudah mandiri dan siaga tidak hanya terhadap masalah kesehatan yang mengancam , namun juga terhadap kemungkinan musibah / bencana non kesehatan. . Pendampingan dari Tim Kecamatan sudah tidak diperlukan lagi.
a. Tahap Pratama
b.Tahap Madya
c. Tahap Purnama
d. Tahap Mandiri
Desa Siaga Aktif adalah:
Desa yang mempunyai Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau Upaya kesehatan bersumberdaya Masyarakat (UKBM) lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveilance berbasis masyarakat yang meliputi gizi, penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
adapun tahapan kegiatannya a.l
1.Persiapan
a.Persiapan Petugas Pelaksana :
•Pelatihan bidan
•Pelatihan tokoh masyarakat( toma) dan kader
b.Persiapan Masyarakat :
•Pembentukan Forum Masyarakat Desa (FMD)
•Survey Mawas Diri (pendataan keluarga/lapangan – rembuk desa)
•Musyawarah Masyarakat Desa (di awal pembentukan)
2.Pelaksanaan
a.Pelayanan kesehatan dasar sesuai dengan kewenangan bidan, bila tidak dapat ditangani dirujuk ke Puskesmas Pembantu atau Puskesmas.
b.Kader dan toma melakukan surveilance (pengamatan sederhana) berbasis masyarakat tentang kesehatan ibu anak, gizi, penyakit, lingkungan dan perilaku.
c.Pertemuan Forum Masyarakat Desa untuk membahas masalah kesehatan desa termasuk tindak lanjut penemuan pengamatan sederhana untuk meningkatkan kewaspadaan dini masyarakat dan menyepakati upaya pencegahan dan peningkatan.
d.Alih pengetahuan dan keterampilan melalui pertemuan dan kegiatan yang dilakukan oleh jejaring penyebaran informasi kesehatan di desa (Jejaring Promosi Kesehatan), pelaksanaan kelas ibu, kelas remaja, pertemuan dalam rangka swa-medikasi, dsb.
e.UKBM misalnya pelaksanaan Posyandu, Posbindu, Warung Obat, Upaya Kesehatan Kerja, UKBM Maternal (tabulin, calon donor darah, dsb.), dana sehat serta UKBM lain sesuai kebutuhan dan kesepakatan.
f.Gerakan masyarakat dalam kesigaan bencana dan kegawatdaruratan, Kesehatan Lingkungan, PHBS dan Keluarga Sadar Gizi.
3.Pemantauan dan Evaluasi
Keberhasilan pengembangan Desa siaga dapat dilihat dari empat (4) indikatornya yaitu masukan, proses, keluaran dan dampak. Uraian dan format yang dapat dipakai untuk memantau dan menilai keberhasilan Desa Siaga tercantum dalam lampiran.
Tahapan-Tahapan pembentukan desa/kelurahan siaga adalah:
- Tahap Pratama
- Tahap Madya
- tahap Purnama
- tahap Mandiri
Agar sebuah desa menjadi Desa Siaga maka desa tersebut harus memiliki forum desa/ lembaga kemasyarakatan yang aktif dan adanya sarana/ akses pelayanan kesehatan dasar. Dalam pengembangannya Desa Siaga akan meningkat dengan membagi menjadi 4 Kriteria Desa Siaga :
• Tahap Bina
Pada tahap ini forum masyarakat desa mungkin belum aktif, namun telah ada forum/lembaga masyarakat desa yang telah berfungsi dalam bentuk apa saja, misalnya kelompok rembug desa, kelompok yasinan atau persekutuan doa, dsb. Demikian juga Posyandu dan Polindesnya mungkin masih pada tahap pratama. Pembinaan intensif dari petugas kesehatan dan petugas sektor lainnya sangat diperlukan, misalnya dalam bentuk pendampingan saat ada pertemuan forum desa untuk meningkatkan kinerja forum dengan pendekatan PKMD.
• Tahap Tumbuh
Pada tahap ini forum masyarakat desa telah aktif lamdari anggota forum untuk mengembangkan UKBM sesuai kebutuhan masyarakat selain posyandu , Demikian juga Polindes dan Posyandu sedikitnya sudah pada tahap madya.
Pendampingan dari tim Kecamatan atau petugas dari sektor/LSM masih sangat diperlukan untuk pengembangan kualitas Posyandu atau pengembangan UKBM lainnya. Hal penting lain yang diperhatikan adalah pembinaan dari Puskesmas PONED sehingga semua hamil bersalin nifas serta bayi baru lahir yang risiko tinggi dan mengalami komplikasi dapat ditangani dengan baik. Disamping itu sistem surveilans berbasis masyarakat juga sudah sudah dapat berjalan, artinya masyarakat mampu mengamati penyakit ( menular dan tidak menular ) serta faktor risiko di lingkungannya secara terus menerus dan melaporkan serta memberikan informasi pada petugas kesehatan / yang terkait.
• Tahap Kembang
Pada tahap ini forum kesehatan masyarakat telah berperan secara aktif dan mampu mengembangkan UKBM-UKBM sesuai kebutuhan masyarakat dengan biaya berbasis masyarakat. Sistem Kewaspadaan Dini masyarakat menghadapi bencana dan kejadian luar biasa telah dilaksanakan dengan baik, demikian juga dengan sistem pembiyaan kesehatan berbasis masyarakat.
Jika selama ini pembiayaan kesehatan oleh masyarakat sempat terhenti karena kurangnya pemahaman terhadap sistem jaminan ,masyrakat didorong lagi untuk mengembangkan sistem serupa dimulai dari sistem yang sederhana dan jelas dibutuhkan oleh masyarakat, misalnya tabulin. Pembinaan masih diperlukan meskipun tidak terlalu intensif.
• Tahap Paripurna
Pada tahap ini semua indikator dalam kriteria Desa Siaga sudah terpenuhi. Masyarakat sudah hidup dalam lingkungan sehat serta berperilaku hidup bersih dan sehat. Masyarakatnya sudah mandiri dan siaga tidak hanya terhadap masalah kesehatan yang mengancam , namun juga terhadap kemungkinan musibah / bencana non kesehatan. . Pendampingan dari Tim Kecamatan sudah tidak diperlukan lagi.
pratama
madya
purnama
mandiri
Untuk pembentukan Desa / Keluarahan Siaga Adalah :
T0ahap 1 dilakukan sosialisasi dan survei mawas diri (SMD), dengan kegiatan antara lain : Sosialisasi, Pengenalan kondisi desa, Membentuk kelompok masyarakat yang melaksanakan SMD, pertemuan pengurus, kader dan warga desa untuk merumuskan masalah kesehatan yang dihadapi dan menentukan masalah prioritas yang akan diatasi.
Tahap 2 dilakukan pembuatan rencana kegiatan. Aktivitasnya, terdiri dari penentuan prioritas masalah dan perumusan alternatif pemecahan masalah. Aktivitas tersebut, dilakukan pada saat musyawarah masyarakat 2 (MMD-2). Selanjutnya, penyusunan rencana kegiatan, dilakukan pada saat musyawarah masyarakat 3 (MMD-3). Sedangkan kegiatan antara lain memutuskan prioritas masalah, menentukan tujuan, menyusun rencana kegiatan dan rencana biaya, pemilihan pengurus desa siaga, presentasi rencana kegiatan kepada masyarakat, serta koreksi dan persetujuan masyarakat.
Tahap 3, merupakan tahap pelaksanaan dan monitoring, dengan kegiatan berupa pelaksanaan dan monitoring rencana kegiatan.
Tahap 4, yaitu : kegiatan evaluasi atau penilaian, dengan kegiatan berupa pertanggung jawaban.
tahapannya :
1 pratama
2 madya
3.purnama
4. mandiri
Tahap pembentukan desa/kelurahan siaga adalah:
1. Tahap Pratama
2. Tahap Madya
3. Tahap Purnama
4. Tahap Mandiri
Tahap pembentukan desa/kelurahan siaga adalah:
- Tahap Pratama
- Tahap Madya
- tahap Purnama
_ tahap Mandiri
tahapan 4 Kriteria Desa Siaga :
1. Tahap Bina
Pada tahap ini forum masyarakat desa mungkin belum aktif, namun telah ada forum / lembaga masyarakat desa yang telah berfungsi dalam bentuk apa saja, misalnya kelompok rembug desa, kelompok yasinan atau persekutuan doa, dsb. Demikian juga Posyandu dan Polindesnya mungkin masih pada tahap pratama. Pembinaan intensif dari petugas kesehatan dan petugas sektor lainnya sangat diperlukan, misalnya dalam bentuk pendampingan saat ada pertemuan forum desa untuk meningkatkan kinerja forum dengan pendekatan PKMD.
2.Tahap Tumbuh
Pada tahap ini forum masyarakat desa telah aktif lamdari anggota forum untuk mengembangkan UKBM sesuai kebutuhan masyarakat selain posyandu , Demikian juga Polindes dan Posyandu sedikitnya sudah pada tahap madya.Pendampingan dari tim Kecamatan atau petugas dari sektor/LSM masih sangat diperlukan untuk pengembangan kualitas Posyandu atau pengembangan UKBM lainnya. Hal penting lain yang diperhatikan adalah pembinaan dari Puskesmas PONED sehingga semua hamil bersalin nifas serta bayi baru lahir yang risiko tinggi dan mengalami komplikasi dapat ditangani dengan baik. Disamping itu sistem surveilans berbasis masyarakat juga sudah sudah dapat berjalan, artinya masyarakat mampu mengamati penyakit ( menular dan tidak menular ) serta faktor risiko di lingkungannya secara terus menerus dan melaporkan serta memberikan informasi pada petugas kesehatan / yang terkait.
3. Tahap Kembang
Pada tahap ini forum kesehatan masyarakat telah berperan secara aktif dan mampu mengembangkan UKBM-UKBM sesuai kebutuhan masyarakat dengan biaya berbasis masyarakat. Sistem Kewaspadaan Dini masyarakat menghadapi bencana dan kejadian luar biasa telah dilaksanakan dengan baik, demikian juga dengan sistem pembiyaan kesehatan berbasis masyarakat.Jika selama ini pembiayaan kesehatan oleh masyarakat sempat terhenti karena kurangnya pemahaman terhadap sistem jaminan ,masyarakat didorong lagi untuk mengembangkan sistem serupa dimulai dari sistem yang sederhana dan jelas dibutuhkan oleh masyarakat, misalnya tabulin. Pembinaan masih diperlukan meskipun tidak terlalu intensif.
4. Tahap ParipurnaPada tahap ini semua indikator dalam kriteria Desa Siaga sudah terpenuhi. Masyarakat sudah hidup dalam lingkungan sehat serta berperilaku hidup bersih dan sehat. Masyarakatnya sudah mandiri dan siaga tidak hanya terhadap masalah kesehatan yang mengancam , namun juga terhadap kemungkinan musibah / bencana non kesehatan. . Pendampingan dari Tim Kecamatan sudah tidak diperlukan lagi.
Tahap pembentukan desa/kelurahan siaga:
- Tahap Pratama
- Tahap Madya
- Tahap Purnama
- Tahap Mandiri
Tahap-tahap pembentukan desa siaga antara lain yaitu :
1. Tahap bina
Pada tahap ini kita bisa melakukan pembinaan intensif, misalnya dalam bentuk pendampingan saat ada pertemuan di forum desa untuk meningkatkan kinerja forum dengan pendekatan PKMD.
2. Tahap Tumbuh
3. Tahap Kembangan
4. Tahap Paripurna
PEMBENTUKAN DESA SIAGA
1.PERSIAPAN DI TINGKAT KABUPATEN :
•Pengorganisasian tim lintas lembaga di tingkat kabupaten : dinas kesehatan, BKKBCS, BPMD , BAPPEDA dan LSM
•Pelatihan-pelatihan
2.SOSIALISASI TINGKAT KECAMATAN
3.TINGKAT DESA :
•Analisa masalah dengan metode PPA = Participatory Problem Analisys.
•Pengorganisasian masyarakat dalam jejaring (pencatatan,darah, dana, transport, kb)
•Pertemuan rutin/bulanan desa siaga
JEJARING DESA SIAGA
•Ada 5 jejaring: pencatatan, darah, transport, dana dan kb. Setiap desa menentukan jejaring sesuai kebutuhan.
•Jejaring dibentuk melalui 3 tahapan lokakarya di tingkat desa, melibatkan Stakeholder desa.
•Kepengurusan jejaring dipilih secara demokratis, dikukuhkan dalam upacara special
•Aturan dan mekanisme kerja jejaring desa siaga dibahas secara partisipatif-demokratis
•Proses panjang, tetapi menumbuhkan kesadaran yg mendalam.
Tahap pembentukan desa siaga:
1. Diadakannya persiapan mulai tingkat kabupaten dahulu,dg cara pengorganisasian tim lintas lembaga di tingkat kabupaten seperti: dinas kesehatan,BKKBCS,BPMD,BAPEDA dan LSM.Selain pengorganisasian kemudian dilakukan pelatihan - pelatihan
2. Setelah tingkat kabupaten baru dilakukan sosialisasi di tingkat kecamatan oleh pemerintah kabupaten bkerjasama dg lembaga lain
3. Yang terakhir baru di tingkat desa
Yaitu dengan menganalisa masalah kesehatan yang ada,mengorganisasikan masyarakat dalam jejaring (pencatatan,darah,dana,transport,KB),dan melakukan pertemuan rutin bulanan desa siaga
Langkah – langkah pengembangannya:
1.Pengembangan desa siaga persiapan
-pusat: penyusunan pedoman,pembuatan modul pelatihan,pelatihan pelatih(tenaga prov)
-provinsi: pelatihan pelatih (tenaga kab/kota),pelatihan fasilitator
-kab/kota: pelatihan tenaga kesehatan(bidan) & kader
2.Pengembangan desa siaga pelaksanaan
-pusat:penyedian dana & dan dukungan sumber daya lain
-provinsi: penyedian dana& dan dukungan sumberdaya lain
-kab/kota: penyedian dana & dukungan sumber daya lain,serta penyiapan puskesmas & rs u/ penangulangan bencana & kegawatdaruratan kes
-kecamatan: pengembangan & pembinaan desa siaga
3.Pengembangan desa siaga pemantauan & evaluasi
-pusat: memantau & mengevaluasi
-provinsi: memantau & melaporkan perkembangan ke pusat
-kab/kota: memantau & dan melapokan perkembangan ke provinsi
-kecamatan: melakukan pemantauan wilayah setempat (PWS) & dan melaporkan perkembangan ke kab/kota
Tahap pembentukan desa/kelurahan siaga adalah:
1.Tahap Pratama
2.Tahap Madya
3.tahap Purnama
4.tahap Mandiri
Tahapan pembentukan desa/kelurahan siaga :
1. Tahap bina
Pada tahap ini forum masyarakat desa belum aktif, namun telah ada forum masyarakat desa yang telah berfungsi, misalnya kelompok pengajian.
2. Tahap tumbuh
Pada tahap ini forum masyarakat desa telah aktif, dari anggota forum untuk mengembangkan UKBM sesuai kebutuhan masyarakat.
3. Tahap kembang
Pada tahap ini forum kesehatan masyarakat telah berperan secara aktif dan mampu mengembangkan UKBM-UKBM sesuai kebutuhan masyarakat dengan biaya berbasis masyarakat. Sistem Kewaspadaan Dini masyarakat menghadapi bencana dan kejadian luar biasa telah dilaksanakan dengan baik, demikian juga dengan sistem pembiyaan kesehatan berbasis masyarakat.
4. Tahap paripurna
Pada tahap ini semua indikator dalam kriteria Desa Siaga sudah terpenuhi. Masyarakat sudah hidup dalam lingkungan sehat serta berperilaku hidup bersih dan sehat. Masyarakatnya sudah mandiri dan siaga tidak hanya terhadap masalah kesehatan yang mengancam , namun juga terhadap kemungkinan musibah / bencana non kesehatan.
Agar sebuah desa menjadi Desa Siaga maka desa tersebut harus memiliki forum desa/ lembaga kemasyarakatan yang aktif dan adanya sarana/ akses pelayanan kesehatan dasar. Dalam pengembangannya Desa Siaga akan meningkat dengan membagi menjadi 4 Kriteria Desa Siaga :
• Tahap Bina
Pada tahap ini forum masyarakat desa mungkin belum aktif, namun telah ada forum/lembaga masyarakat desa yang telah berfungsi dalam bentuk apa saja, misalnya kelompok rembug desa, kelompok yasinan atau persekutuan doa, dsb. Demikian juga Posyandu dan Polindesnya mungkin masih pada tahap pratama. Pembinaan intensif dari petugas kesehatan dan petugas sektor lainnya sangat diperlukan, misalnya dalam bentuk pendampingan saat ada pertemuan forum desa untuk meningkatkan kinerja forum dengan pendekatan PKMD.
• Tahap Tumbuh
Pada tahap ini forum masyarakat desa telah aktif lamdari anggota forum untuk mengembangkan UKBM sesuai kebutuhan masyarakat selain posyandu , Demikian juga Polindes dan Posyandu sedikitnya sudah pada tahap madya.
Pendampingan dari tim Kecamatan atau petugas dari sektor/LSM masih sangat diperlukan untuk pengembangan kualitas Posyandu atau pengembangan UKBM lainnya. Hal penting lain yang diperhatikan adalah pembinaan dari Puskesmas PONED sehingga semua hamil bersalin nifas serta bayi baru lahir yang risiko tinggi dan mengalami komplikasi dapat ditangani dengan baik. Disamping itu sistem surveilans berbasis masyarakat juga sudah sudah dapat berjalan, artinya masyarakat mampu mengamati penyakit ( menular dan tidak menular ) serta faktor risiko di lingkungannya secara terus menerus dan melaporkan serta memberikan informasi pada petugas kesehatan / yang terkait.
• Tahap Kembang
Pada tahap ini forum kesehatan masyarakat telah berperan secara aktif dan mampu mengembangkan UKBM-UKBM sesuai kebutuhan masyarakat dengan biaya berbasis masyarakat. Sistem Kewaspadaan Dini masyarakat menghadapi bencana dan kejadian luar biasa telah dilaksanakan dengan baik, demikian juga dengan sistem pembiyaan kesehatan berbasis masyarakat.
Jika selama ini pembiayaan kesehatan oleh masyarakat sempat terhenti karena kurangnya pemahaman terhadap sistem jaminan ,masyrakat didorong lagi untuk mengembangkan sistem serupa dimulai dari sistem yang sederhana dan jelas dibutuhkan oleh masyarakat, misalnya tabulin. Pembinaan masih diperlukan meskipun tidak terlalu intensif.
• Tahap Paripurna
Pada tahap ini semua indikator dalam kriteria Desa Siaga sudah terpenuhi. Masyarakat sudah hidup dalam lingkungan sehat serta berperilaku hidup bersih dan sehat. Masyarakatnya sudah mandiri dan siaga tidak hanya terhadap masalah kesehatan yang mengancam , namun juga terhadap kemungkinan musibah / bencana non kesehatan. . Pendampingan dari Tim Kecamatan sudah tidak diperlukan lagi.
Menurut saya, tahap pembentukan desa siaga berawal dari Tingkat kabupaten terlebih dahulu, pemerintah kabupaten bekerja sama dengan lembaga-lembaga lain termasuk dinas kesehatan ataupun LSM,Kemudian pemerintah kabupaten dan lembaga lainnya mengadakan pelatihan-pelatihan.Setelah itu melakukan sosialisasi di tingkat kecamatan baru yang terakhir adalah di tingkat desa dengan mengadakan pertemuan setiap bulan desa siaga.
Tahapan pembentukan desa/kelurahan siaga :
1. Tahap bina
Pada tahap ini forum masyarakat desa belum aktif, namun telah ada forum masyarakat desa yang telah berfungsi, misalnya kelompok pengajian.
2. Tahap tumbuh
Pada tahap ini forum masyarakat desa telah aktif, dari anggota forum untuk mengembangkan UKBM sesuai kebutuhan masyarakat.
3. Tahap kembang
Pada tahap ini forum kesehatan masyarakat telah berperan secara aktif dan mampu mengembangkan UKBM-UKBM sesuai kebutuhan masyarakat dengan biaya berbasis masyarakat. Sistem Kewaspadaan Dini masyarakat menghadapi bencana dan kejadian luar biasa telah dilaksanakan dengan baik, demikian juga dengan sistem pembiyaan kesehatan berbasis masyarakat.
4. Tahap paripurna
Pada tahap ini semua indikator dalam kriteria Desa Siaga sudah terpenuhi. Masyarakat sudah hidup dalam lingkungan sehat serta berperilaku hidup bersih dan sehat. Masyarakatnya sudah mandiri dan siaga tidak hanya terhadap masalah kesehatan yang mengancam , namun juga terhadap kemungkinan musibah / bencana non kesehatan.
Tahap-tahap pembentukan desa siaga antara lain yaitu :
1. Tahap bina
Pada tahap ini kita bisa melakukan pembinaan intensif, misalnya dalam bentuk pendampingan saat ada pertemuan di forum desa untuk meningkatkan kinerja forum dengan pendekatan PKMD.
2. Tahap Tumbuh
3. Tahap Kembangan
4. Tahap Paripurna
Desa Siaga Aktif adalah:
Desa yang mempunyai Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau Upaya kesehatan bersumberdaya Masyarakat (UKBM) lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveilance berbasis masyarakat yang meliputi gizi, penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Tahapan 4 Kriteria Desa Siaga :
a. Tahap Bina
Pada tahap ini forum masyarakat desa mungkin belum aktif, namun telah ada forum / lembaga masyarakat desa yang telah berfungsi dalam bentuk apa saja, misalnya kelompok rembug desa, kelompok yasinan atau persekutuan doa, dsb. Demikian juga Posyandu dan Polindesnya mungkin masih pada tahap pratama. Pembinaan intensif dari petugas kesehatan dan petugas sektor lainnya sangat diperlukan, misalnya dalam bentuk pendampingan saat ada pertemuan forum desa untuk meningkatkan kinerja forum dengan pendekatan PKMD.
b.Tahap Tumbuh
Pada tahap ini forum masyarakat desa telah aktif lamdari anggota forum untuk mengembangkan UKBM sesuai kebutuhan masyarakat selain posyandu , Demikian juga Polindes dan Posyandu sedikitnya sudah pada tahap madya.
Pendampingan dari tim Kecamatan atau petugas dari sektor/LSM masih sangat diperlukan untuk pengembangan kualitas Posyandu atau pengembangan UKBM lainnya. Hal penting lain yang diperhatikan adalah pembinaan dari Puskesmas PONED sehingga semua hamil bersalin nifas serta bayi baru lahir yang risiko tinggi dan mengalami komplikasi dapat ditangani dengan baik. Disamping itu sistem surveilans berbasis masyarakat juga sudah sudah dapat berjalan, artinya masyarakat mampu mengamati penyakit ( menular dan tidak menular ) serta faktor risiko di lingkungannya secara terus menerus dan melaporkan serta memberikan informasi pada petugas kesehatan / yang terkait.
c. Tahap Kembang
Pada tahap ini forum kesehatan masyarakat telah berperan secara aktif dan mampu mengembangkan UKBM-UKBM sesuai kebutuhan masyarakat dengan biaya berbasis masyarakat. Sistem Kewaspadaan Dini masyarakat menghadapi bencana dan kejadian luar biasa telah dilaksanakan dengan baik, demikian juga dengan sistem pembiyaan kesehatan berbasis masyarakat.
Jika selama ini pembiayaan kesehatan oleh masyarakat sempat terhenti karena kurangnya pemahaman terhadap sistem jaminan ,masyarakat didorong lagi untuk mengembangkan sistem serupa dimulai dari sistem yang sederhana dan jelas dibutuhkan oleh masyarakat, misalnya tabulin. Pembinaan masih diperlukan meskipun tidak terlalu intensif.
d. Tahap Paripurna
Pada tahap ini semua indikator dalam kriteria Desa Siaga sudah terpenuhi. Masyarakat sudah hidup dalam lingkungan sehat serta berperilaku hidup bersih dan sehat. Masyarakatnya sudah mandiri dan siaga tidak hanya terhadap masalah kesehatan yang mengancam , namun juga terhadap kemungkinan musibah / bencana non kesehatan. . Pendampingan dari Tim Kecamatan sudah tidak diperlukan lagi.
Tahapan 4 Kriteria Desa Siaga yaitu
1. Tahap Bina
Pada tahap ini forum masyarakat desa mungkin belum aktif, namun telah ada forum / lembaga masyarakat desa yang telah berfungsi dalam bentuk apa saja, misalnya kelompok rembug desa, kelompok yasinan atau persekutuan doa, dsb. Demikian juga Posyandu dan Polindesnya mungkin masih pada tahap pratama. Pembinaan intensif dari petugas kesehatan dan petugas sektor lainnya sangat diperlukan, misalnya dalam bentuk pendampingan saat ada pertemuan forum desa untuk meningkatkan kinerja forum dengan pendekatan PKMD.
2.Tahap Tumbuh
Pada tahap ini forum masyarakat desa telah aktif lamdari anggota forum untuk mengembangkan UKBM sesuai kebutuhan masyarakat selain posyandu , Demikian juga Polindes dan Posyandu sedikitnya sudah pada tahap madya.Pendampingan dari tim Kecamatan atau petugas dari sektor/LSM masih sangat diperlukan untuk pengembangan kualitas Posyandu atau pengembangan UKBM lainnya. Hal penting lain yang diperhatikan adalah pembinaan dari Puskesmas PONED sehingga semua hamil bersalin nifas serta bayi baru lahir yang risiko tinggi dan mengalami komplikasi dapat ditangani dengan baik. Disamping itu sistem surveilans berbasis masyarakat juga sudah sudah dapat berjalan, artinya masyarakat mampu mengamati penyakit ( menular dan tidak menular ) serta faktor risiko di lingkungannya secara terus menerus dan melaporkan serta memberikan informasi pada petugas kesehatan / yang terkait.
3. Tahap Kembang
Pada tahap ini forum kesehatan masyarakat telah berperan secara aktif dan mampu mengembangkan UKBM-UKBM sesuai kebutuhan masyarakat dengan biaya berbasis masyarakat. Sistem Kewaspadaan Dini masyarakat menghadapi bencana dan kejadian luar biasa telah dilaksanakan dengan baik, demikian juga dengan sistem pembiyaan kesehatan berbasis masyarakat.Jika selama ini pembiayaan kesehatan oleh masyarakat sempat terhenti karena kurangnya pemahaman terhadap sistem jaminan ,masyarakat didorong lagi untuk mengembangkan sistem serupa dimulai dari sistem yang sederhana dan jelas dibutuhkan oleh masyarakat, misalnya tabulin. Pembinaan masih diperlukan meskipun tidak terlalu intensif.
4. Tahap Paripurna
Pada tahap ini semua indikator dalam kriteria Desa Siaga sudah terpenuhi. Masyarakat sudah hidup dalam lingkungan sehat serta berperilaku hidup bersih dan sehat. Masyarakatnya sudah mandiri dan siaga tidak hanya terhadap masalah kesehatan yang mengancam , namun juga terhadap kemungkinan musibah / bencana non kesehatan. . Pendampingan dari Tim Kecamatan sudah tidak diperlukan lagi.
Tahap pembentukan desa/ kelurahan siaga adalah:
- tahap pratama
- tahap madya
- tahap purnama
- tahap mandiri
Tahapan yang akan kita lakukan dalam memulai pembentukan Desa/Kelurahan Siaga adalah :
1. Sosialisasi Rencana Kegiatan
- Bentuk Tim PKMD di Desa :
o Kepala Desa memiliki peran membina Tim PKMD Desa
o Tokoh Masyarakat berperan sebagai pemantau pembinaan di Desa
o Bidan Desa dan PLKB berperan sbg pemasok sumberdaya untuk mengenalkan masalah kesehatan
o Kader Desa berperan untuk menyusun rencana pemecahan masalah
- SMD (Survei Mawas Diri) :
o Melakukan identifikasi Masalah kesehatan
o Perkembangan masalah kesehatan baru yang ditemukan
- MMD (Musyawarah Masy Desa) :
o Pertemuan seluruh warga desa utk membahas masalah-masalah yg ada di desa dan merencanakan penanggulangannya dan merencanakan program pembangunan desa.
o Penggalian penyebab masalah kesehatan sesuai dengan Scoring masalah yg ada
o Menemukan Potensi yang ada
o Mencari alternatif pemecahan masalah
o Membuat rencana tindak lanjut
2. Pembentukan kelompok Peduli (UKBM):
o Adanya sarana fisik bangunan Poskesdes dengan perlengkapan alat ataupun termasuk alat komunikasi ke masyarakat .
o Polindes yang dikembangkan menjadi Poskesdes ataupun memanfaatkan bangunan lain yang sudah ada (missal : Balai Desa)
o Poskesdes tersebut minimal terdiri dari tenaga 1 orang Bidan dan 2 orang Kader
o Bangunan baru,dengan alternative :oleh Pemerintah (Pusat&Daerah,Donatur,Dunia Usaha,atau oleh Swadaya Masyarakat.
3. Pembinaan :
- Yang sangat penting untuk dikembangkan adalah upaya2 memelihara kelestarian Motivasi n dengan pemberian tugas2 yang menantang dan mendatangkan kepuasan batin/kebanggaan dan memberikan pujian/penghargaan.
- Kebutuhan Sosial Kader dengan pemberian sebanyak mungkin kesempatan berinteraksi dgn orang2/pihak2 lain (diikutkan dalam pertemuan) dan pemberian atribut /seragam.
- Kader dgn kebutuhan dasar/ekonomi dapat pemberian fasilitas (mis: berobat gratis),pemberian dana operasional yg dpt difasilitasi oleh wirausaha.
Tahapan 4 Kriteria Desa Siaga yaitu
1. Tahap Bina
Pada tahap ini forum masyarakat desa mungkin belum aktif, namun telah ada forum / lembaga masyarakat desa. Posyandu dan Polindesnya juga masih pada tahap pratama. Pembinaan intensif dari petugas kesehatan dan petugas sektor lainnyamulai berjalan, misalnya dalam bentuk pendampingan saat ada pertemuan forum desa untuk meningkatkan kinerja forum dengan pendekatan PKMD.
2.Tahap Tumbuh
forum masyarakat desa telah aktif untuk mengembangkan UKBM sesuai kebutuhan masyarakat selain posyandu , Polindes dan Posyandu sedikitnya sudah pada tahap madya.Pendampingan dari tim Kecamatan atau petugas dari sektor/LSM masih sangat diperlukan untuk pengembangan kualitas Posyandu atau pengembangan UKBM lainnya.
3. Tahap Kembang
Pada tahap ini forum kesehatan masyarakat telah berperan secara aktif dan mampu mengembangkan UKBM-UKBM sesuai kebutuhan masyarakat dengan biaya berbasis masyarakat. SKD masyarakat menghadapi bencana dan kejadian luar biasa telah dilaksanakan dengan baik, demikian juga dengan sistem pembiyaan kesehatan berbasis masyarakat. pembiayaan kesehatan oleh masyarakat ,masyarakat didorong lagi untuk mengembangkan sistem serupa dimulai dari sistem yang sederhana dan jelas dibutuhkan oleh masyarakat,
4. Tahap Paripurna
Pada tahap ini semua indikator dalam kriteria Desa Siaga sudah terpenuhi. Masyarakat sudah hidup dalam lingkungan sehat serta berperilaku hidup bersih dan sehat. Masyarakatnya sudah mandiri dan siaga tidak hanya terhadap masalah kesehatan yang mengancam , namun juga terhadap kemungkinan musibah / bencana non kesehatan. .
Tahap pembentukan desa/ kelurahan siaga:
1.Tahap pratama
2.Tahap madya
3.Tahap purnama
4.Tahap mandiri
tahap-tahapnya ada 4 kriteria Desa siaga :
1. Tahap Bina,pada tahap ini forum masyarakat desa mungkin belum aktif, namun telah ada forum/lembaga masyarakat desa yang telah berfungsi dalam bentuk apa saja,misalnya kelompok rembung desa,kelompok yasinan dll. Demikian juga posyandu dan Polindesnya mungkin masih pada tahap pratama. Pembinaan intensif dari petugas kesehatan dan petugas sektor lainnya sangat di perlukan, misalnya dalam bentuk pendampingan saat ada pertemuan forum desa untuk meningkatakan kinerja forum dengan pendekatan PKMD.
2. Tahap Tumbuh, pada tahap ini forum masyarakat desa telah aktif lamdari anggota forum untuk mengembangkan UKBM sesuai kebutuhan masyarakat selain posyandu, Demikian juga Polindes dan Posyandu sedikitnya sudah pada tahap madya.
3. Tahap kembang
Pada tahap ini forum kesehatan masyarakat telah berperan secara aktif dan mampu mengembangkan UKBM-UKBM sesuai kebutuhan masyarakat dengan biaya berbasis masyarakat. Sistem Kewaspadaan Dini masyarakat menghadapi bencana dan kejadian luar biasa telah dilaksanakan dengan baik, demikian juga dengan sistem pembiyaan kesehatan berbasis masyarakat.
4. Tahap paripurna
Pada tahap ini semua indikator dalam kriteria Desa Siaga sudah terpenuhi. Masyarakat sudah hidup dalam lingkungan sehat serta berperilaku hidup bersih dan sehat. Masyarakatnya sudah mandiri dan siaga tidak hanya terhadap masalah kesehatan yang mengancam , namun juga terhadap kemungkinan musibah / bencana non kesehatan.
tahap-tahapnya ada 4 kriteria Desa siaga :
1. Tahap Bina,pada tahap ini forum masyarakat desa mungkin belum aktif, namun telah ada forum/lembaga masyarakat desa yang telah berfungsi dalam bentuk apa saja,misalnya kelompok rembung desa,kelompok yasinan dll. Demikian juga posyandu dan Polindesnya mungkin masih pada tahap pratama. Pembinaan intensif dari petugas kesehatan dan petugas sektor lainnya sangat di perlukan, misalnya dalam bentuk pendampingan saat ada pertemuan forum desa untuk meningkatakan kinerja forum dengan pendekatan PKMD.
2. Tahap Tumbuh, pada tahap ini forum masyarakat desa telah aktif lamdari anggota forum untuk mengembangkan UKBM sesuai kebutuhan masyarakat selain posyandu, Demikian juga Polindes dan Posyandu sedikitnya sudah pada tahap madya.
3. Tahap kembang
Pada tahap ini forum kesehatan masyarakat telah berperan secara aktif dan mampu mengembangkan UKBM-UKBM sesuai kebutuhan masyarakat dengan biaya berbasis masyarakat. Sistem Kewaspadaan Dini masyarakat menghadapi bencana dan kejadian luar biasa telah dilaksanakan dengan baik, demikian juga dengan sistem pembiyaan kesehatan berbasis masyarakat.
4. Tahap paripurna
Pada tahap ini semua indikator dalam kriteria Desa Siaga sudah terpenuhi. Masyarakat sudah hidup dalam lingkungan sehat serta berperilaku hidup bersih dan sehat. Masyarakatnya sudah mandiri dan siaga tidak hanya terhadap masalah kesehatan yang mengancam , namun juga terhadap kemungkinan musibah / bencana non kesehatan.
Tahap-tahap pembentukan desa siaga antara lain yaitu :
1. Tahap bina2.
2. Tahap Tumbuh
3. Tahap Kembangan
4. Tahap Paripurna
a. Tahap Pratama
b.Tahap Madya
c. Tahap Purnama
d. Tahap Mandiri
1. Tahap Bina
Pada tahap ini forum masyarakat desa mungkin belum aktif, namun telah ada forum / lembaga masyarakat desa yang telah berfungsi dalam bentuk apa saja, misalnya kelompok rembug desa, kelompok yasinan atau persekutuan doa, dsb.
2.Tahap Tumbuh
Pada tahap ini forum masyarakat desa telah aktif lamdari anggota forum untuk mengembangkan UKBM sesuai kebutuhan masyarakat selain posyandu , Demikian juga Polindes dan Posyandu sedikitnya sudah pada tahap madya.
3. Tahap Kembang
Pada tahap ini forum kesehatan masyarakat telah berperan secara aktif dan mampu mengembangkan UKBM-UKBM sesuai kebutuhan masyarakat dengan biaya berbasis masyarakat.
4. Tahap ParipurnaPada tahap ini semua indikator dalam kriteria Desa Siaga sudah terpenuhi. Masyarakat sudah hidup dalam lingkungan sehat serta berperilaku hidup bersih dan sehat.
Tahapan yang saya lakukan untuk pembentukan desa/Kelurahan Siaga aktif yaitu:
1.Tahap pratama
2.Tahap Madya
3.Tahap Purnama
4.Tahap Mandiri.
Penjelasan masing-masing Tahapan adalah:
1. Tahap Pratama pada tahap ini forum masyarakat desa mungkin belum aktif, namun telah
ada forum/lembaga masyarakat desa yang telah berfungsi dalam bentuk apa saja,misalnya kelompok rembung desa,kelompok yasinan dll. Demikian juga posyandu dan Polindesnya mungkin masih pada tahap pratama. Pembinaan intensif dari petugas kesehatan dan petugas sektor lainnya sangat di perlukan, misalnya dalam bentuk pendampingan saat ada pertemuan forum desa untuk meningkatakan kinerja forum dengan pendekatan PKMD.
2. Tahap Madya, pada tahap ini forum masyarakat desa telah aktif lamdari anggota forum untuk mengembangkan UKBM sesuai kebutuhan masyarakat selain posyandu, Demikian juga Polindes dan Posyandu sedikitnya sudah pada tahap madya.
3. Tahap Purnama,pada tahap ini forum kesehatan masyarakat telah berperan secara aktif dan mampu mengembangkan UKBM-UKBM sesuai kebutuhan masyarakat dengan biaya berbasis masyarakat. Sistem kewaspadaan Dini masyarakat menghadapi bencana dan KLB telah dilaksanakan dengan baik, demikian juga dengan sistem pembiayaan kesehatan berbasis masyarakat.Jika selama ini pembiayaan kesehatan oleh masyarakat sempat terhenti karena kurangnya pemahaman terhadap sistem jaminan, masyarakat didorong lagi untuk mengembangkan sistem serupa dimulai dari sistem yang sederhana dan jelas dibutuhkan oleh masyarakat,misalnya tabulin. Pembinaan masih di perlukan meskipun tidak terlalu insentif.
4. Tahap Mandiri, pada tahap ini semua indikator dalam kriteria Desa Siaga sudah terpenuhi. Masyarakat sudah hidup dalam lingkungan sehat serta berprilaku hidup bersih dan sehat. Masyarakat sudah mandiri dan siaga tidak hanya terhadap masalah kesehatan yang mengancam, namun juga terhadap kemungkinan musibah/bencana diluar kesehatan.Pendamping dari Tim Kecamatan sudah tidak di perlukan.
Demikian tahapan yang harus kita lalui untuk mewujudkan Desa /Kelurahan Siaga.
Tahapan yang saya lakukan untuk pembentukan desa/Kelurahan Siaga aktif yaitu:
1.Tahap pratama
2.Tahap Madya
3.Tahap Purnama
4.Tahap Mandiri.
Penjelasan masing-masing Tahapan adalah:
1. Tahap Pratama pada tahap ini forum masyarakat desa mungkin belum aktif, namun telah
ada forum/lembaga masyarakat desa yang telah berfungsi dalam bentuk apa saja,misalnya kelompok rembung desa,kelompok yasinan dll. Demikian juga posyandu dan Polindesnya mungkin masih pada tahap pratama. Pembinaan intensif dari petugas kesehatan dan petugas sektor lainnya sangat di perlukan, misalnya dalam bentuk pendampingan saat ada pertemuan forum desa untuk meningkatakan kinerja forum dengan pendekatan PKMD.
2. Tahap Madya, pada tahap ini forum masyarakat desa telah aktif lamdari anggota forum untuk mengembangkan UKBM sesuai kebutuhan masyarakat selain posyandu, Demikian juga Polindes dan Posyandu sedikitnya sudah pada tahap madya.
3. Tahap Purnama,pada tahap ini forum kesehatan masyarakat telah berperan secara aktif dan mampu mengembangkan UKBM-UKBM sesuai kebutuhan masyarakat dengan biaya berbasis masyarakat. Sistem kewaspadaan Dini masyarakat menghadapi bencana dan KLB telah dilaksanakan dengan baik, demikian juga dengan sistem pembiayaan kesehatan berbasis masyarakat.Jika selama ini pembiayaan kesehatan oleh masyarakat sempat terhenti karena kurangnya pemahaman terhadap sistem jaminan, masyarakat didorong lagi untuk mengembangkan sistem serupa dimulai dari sistem yang sederhana dan jelas dibutuhkan oleh masyarakat,misalnya tabulin. Pembinaan masih di perlukan meskipun tidak terlalu insentif.
4. Tahap Mandiri, pada tahap ini semua indikator dalam kriteria Desa Siaga sudah terpenuhi. Masyarakat sudah hidup dalam lingkungan sehat serta berprilaku hidup bersih dan sehat. Masyarakat sudah mandiri dan siaga tidak hanya terhadap masalah kesehatan yang mengancam, namun juga terhadap kemungkinan musibah/bencana diluar kesehatan.Pendamping dari Tim Kecamatan sudah tidak di perlukan.
Demikian tahapan yang harus kita lalui untuk mewujudkan Desa /Kelurahan Siaga.
Ada 4 Tahap dalam persiapan pembetuakan Desa Siaga,yaitu :
- Tahap 1 dilakukan sosialisasi dan survei mawas diri (SMD), dengan kegiatan antara lain : Sosialisasi, Pengenalan kondisi desa, Membentuk kelompok masyarakat yang melaksanakan SMD, pertemuan pengurus, kader dan warga desa untuk merumuskan masalah kesehatan yang dihadapi dan menentukan masalah prioritas yang akan diatasi.
- Tahap 2 dilakukan pembuatan rencana kegiatan. Aktivitasnya, terdiri dari penentuan prioritas masalah dan perumusan alternatif pemecahan masalah. Aktivitas tersebut, dilakukan pada saat musyawarah masyarakat 2 (MMD-2). Selanjutnya, penyusunan rencana kegiatan, dilakukan pada saat musyawarah masyarakat 3 (MMD-3). Sedangkan kegiatan antara lain memutuskan prioritas masalah, menentukan tujuan, menyusun rencana kegiatan dan rencana biaya, pemilihan pengurus desa siaga, presentasi rencana kegiatan kepada masyarakat, serta koreksi dan persetujuan masyarakat.
- Tahap 3, merupakan tahap pelaksanaan dan monitoring, dengan kegiatan berupa pelaksanaan dan monitoring rencana kegiatan.
- Tahap 4, yaitu : kegiatan evaluasi atau penilaian, dengan kegiatan berupa pertanggung jawaban.
Tahapan untuk memulai pembentukan desa / kelurahan :
- tahapan pratama
- tahapan madya
- tahapan purnama
- tahapan mandiri
Tahapan unt memulai pembentukan desa atau kelurahan siaga :
1. Tahapan pratama
2. Tahapan madya
3. Tahapan purnama
4. Tahapan mandiri
4 tahapan pembentukan desa siaga yaitu:
1. Tahap Pratama pada tahap ini forum masyarakat desa mungkin belum aktif, namun telah ada forum/lembaga masyarakat desa yang telah berfungsi dalam bentuk apa saja,misalnya kelompok rembung desa,kelompok yasinan dll. Demikian juga posyandu dan Polindesnya mungkin masih pada tahap pratama. Pembinaan intensif dari petugas kesehatan dan petugas sektor lainnya sangat di perlukan, misalnya dalam bentuk pendampingan saat ada pertemuan forum desa untuk meningkatakan kinerja forum dengan pendekatan PKMD.
2. Tahap Madya, pada tahap ini forum masyarakat desa telah aktif dari anggota forum untuk mengembangkan UKBM sesuai kebutuhan masyarakat selain posyandu, Demikian juga Polindes dan Posyandu sedikitnya sudah pada tahap madya.
3. Tahap Purnama,pada tahap ini forum kesehatan masyarakat telah berperan secara aktif dan mampu mengembangkan UKBM-UKBM sesuai kebutuhan masyarakat dengan biaya berbasis masyarakat. Sistem kewaspadaan Dini masyarakat menghadapi bencana dan KLB telah dilaksanakan dengan baik, demikian juga dengan sistem pembiayaan kesehatan berbasis masyarakat.Jika selama ini pembiayaan kesehatan oleh masyarakat sempat terhenti karena kurangnya pemahaman terhadap sistem jaminan, masyarakat didorong lagi untuk mengembangkan sistem serupa dimulai dari sistem yang sederhana dan jelas dibutuhkan oleh masyarakat,misalnya tabulin. Pembinaan masih di perlukan meskipun tidak terlalu insentif.
4. Tahap Mandiri, pada tahap ini semua indikator dalam kriteria Desa Siaga sudah terpenuhi. Masyarakat sudah hidup dalam lingkungan sehat serta berprilaku hidup bersih dan sehat. Masyarakat sudah mandiri dan siaga tidak hanya terhadap masalah kesehatan yang mengancam, namun juga terhadap kemungkinan musibah/ bencana diluar kesehatan. Pendamping dari Tim Kecamatan sudah tidak di perlukan.
Tahapan pembentukan desa siaga aktif :
1. Mempersiapkan petugas puskesmas dan jajarannya melalui sosialisasi,pertemuan dan pelatihan dalam rangka konsolidasi.Selanjutnya,mempersiapkan masyarakat melalui pemuka pemuka masyarakat yang ada untuk mendukung pengembangan desa siaga (termasuk advokasi)
2. Melakukan Survei Mawas Diri (SMD)
SMD dilakukan oleh masyarakat dengan bimbingan fasilitator agar mereka sadar akan masalah kesehatan yang dihadapi dan potensi yang dimiliki untuk mengatasinya.
3. Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
MMD dilakukan untuk menyusun prioritas masalah,mendiagnosa penyebab dan mencari alternatif yang layak.
4.Pelaksanaan
1). Memilih pengurus dan kader desa siaga
2). Orientasi dan pelatihan kader
3). Pengembangan pelayanan kesehatan berbasis masyarakat.
Selanjutnya,pengembangan desa siaga aktif bertahap :
1. Tahap pratama
2. Tahap madya
3. Tahap purnama
4. Tahap mandiri
Tahapan yang akan saya lakukan untuk memulai pembentukan desa/kelurahan siaga adalah:
1. Tahap Pratama
2. Tahap Madya
3. Tahap Purnama
4. Tahap Mandiri
Tahap-tahap pembentukan desa siaga antara lain yaitu :
1. Tahap bina
Pada tahap ini kita bisa melakukan pembinaan intensif, misalnya dalam bentuk pendampingan saat ada pertemuan di forum desa untuk meningkatkan kinerja forum dengan pendekatan PKMD.
2. Tahap Tumbuh
3. Tahap Kembangan
4. Tahap Paripurna
Posting Komentar